Kamis, 16 Juni 2016

Awal Menjadi Programmer

Hai, namaku Ruth Inggrid V. Seorang gadis batak yang biasanya dipanggil Inge.
Aku mau berbagi pengalaman soal kenapa aku memilih bergulat dengan kodingan sebagai pilihan studi dan pekerjaanku.

AWALNYA?
  Awalnya? Pada saat itu aku masih kelas 1 SMA. Aku masuk ke IT club SMAN 2 Mandau, Riau. Kenapa? Ya, aku sudah berkenalan dengan komputer semenjak duduk di bangku SD haha. Saat itu komputer pentium 2 masih nyentrum monitornya. Aku juga seorang gamers. Mulai dari The Sims, GTA, Bola, sampai point blank sudah jadi makanan. Apalagi point blank.
  Kembali ke topik awal. Saat aku kelas 1 SMA, aku diminta salah satu guru kesayanganku, Ibu Novi, untuk mengikuti pelatihan bahasa pemrograman. Ya Tuhan, kalian harus tahu, 3 jam sehari aku bergulat mulai dari pulang sekolah sampai sore. Pusing dan mual, aku bingung apa itu bahasa pemrograman. Logika? Ya, mungkin logikaku termasuk baik, karena aku pernah juara 2 se-SMA olimpiade Matematika melawan seangkatan, dan 2 angkatan di atasku.
  Akhirnya setelah sebulan, aku mulai sedikit terbiasa dengan bahasa pemrograman ini. Saat aku kelas 2 SMA aku diikutkan seleksi olimpiade se kecamatan dan puji Tuhan aku lulus. Sebulan seminggu aku dikurung dalam hotel beserta peserta lain. Sebulan seminggu tidak ketemu orangtua karena orangtuaku tinggal di Duri sementara aku di Pekanbaru. Setiap hari belajar sampai bosen, jenuh. Sempat sakit dan bikin heboh juga. Ya, aku darah rendah. Tahu sendiri anak darah rendah jika kelelahan dan dikurung tanpa matahari. Akhirnya dibawa ke rumah sakit dan istirahat total dulu sehari.
  Setelah pelatihan aku diikutkan lomba se kabupaten. Pertama kali aku olimpiade meninggalkan rumah. Dan puji Tuhan aku lolos dan mendapat peringkat 1. Ya, aku juara 1. Siapa sangka hahaha. Aku mengikuti babak selanjutnya. Aku gak bosen-bosen belajar. Pulang sekolah buka laptop, cari soal di internet aku belajar kodingan. Aku dikirim kembali olimpiade se Riau. Ya Tuhan, ini olimpiade terbesar yang pernah kuikuti. Melihat lawan, aku hanya tertunduk dan gak percaya diri. Tapi aku tetap berkomitmen "saya harus pulang dengan kemenangan".
  Puji Tuhan, saya juara 2 se-Riau. Menangis. Memegang piala saja rasanya ya Tuhan, ini nyata? Piala keduaku setelah olimpiade matematika menjadi piala pertamaku. Papa mama bangga. Papa menjemputku pulang sambil kupegang erat piala, piagam, dan sertifikatku, Mama menyambutku dengan pelakukan. Mama memfotoku dengan kamera HP nya. Puji Tuhan mama bangga.
  Saya mengikuti ajang Olimpiade Sains tingkat Provinsi. Sayangnya, saat itu saya sakit. Ya, buyar semua. Mengoding di atas kertas gak semudah itu. Dan saya tidak lolos ke tahap selanjutnya.
  Saya tidak berkecil hati, saya tetap senang puji Tuhan pengalaman luar biasa.
  Saat kuliah saya memutuskan untuk mengambil jurusan IT (Teknik Informatika). Apa alasannya?

ALASANNYA?
  Alasannya adalah karena saya ingin menjadi Ibu Rumah Tangga yang stay di rumah sambil bekerja sesuai minta dan modal ilmu saya. Seorang Female Coder (Programmer dan Developer) bisa bekerja di rumah hanya bermodalkan laptop. Tinggal ambil project dan selesaikan. Saya bisa mengurus rumah dan juga pekerjaan.

Demikianlah mengapa saya mencintai Coding..


Pengalaman Indonesia Android Kejar

Apa itu Indonesia Android Kejar?
Indonesia Android Kejar adalah serangkaian kegiatan belajar bersama (study group) untuk mendukung developer Indonesia dalam mengembangkan aplikasi mobile melalui kursus online Udacity dan pertemuan offline. Kegiatan ini dijalankan oleh developer dan komunitasnya. Indonesia Android Kejar akan memfasilitasi pembahasan materi di level Beginner, Intermediate, dan Advance.
Misi Indonesia Android Kejar adalah membantu developers Indonesia untuk tumbuh dan terus menciptakan aplikasi berkualitas dan bermanfaat bukan hanya bagi Indonesia tapi juga bagi global. Program ini menyediakan pengalaman pembelajaran online melalui Udacity dan pembelajaran offline bersama anggota komunitas sehingga memberikan pemahaman yang lebih mendalam di ekosistem yang menyenangkan dan kolaboratif.
Pengalaman saya sebagai peserta Beginner
Pengalaman berharga yang saya dapatan ketika saya diterima sebagai salah satu peserta Indonesia Android Kejar yang merupakan program bentuk Presiden Joko Widodo.
Awalanya saya tidak berminat mengikuti pembelajaran ini, karena saya bukan seorang developer aplikasi, saya lebih senang menjadi Coder yang memecahkan masalah dengan logika. Tapi saya berpikir lebih jauh, saya tidak bisa hanya sekedar menjadi Female Coder yang sehari-hari hanya memecahkan masalah logika dengan bahasa OOP. Saya harus belajar bahasa Markup. Akhirnya saya belajar Android di IAK ini. 
Seiring berjalannya waktu, saya menikmati Markup language. Dari Android saya bergerak ke HTML. 
Pada saat final project, saya bertepatan sedang mengikuti suatu kegiatan lain di kampus yang memakan waktu sehingga saya tidak sempat membuat aplikasi yang saya rencanakan. Akhirnya saya hanya membuat games tebak perbedaan sederhana yang saya beri nama "Find the Differences".
SERTIFIKAT

4ICU dan Webometrics

** 4ICU **

4ICU atau 4International Colleges Universities  merupakasuatu search engine dan direktori yang melakukan penilaian berdasarkan kepopuleran situs  yang dimiliki oleh 11.000 perguruan tinggi di seluruh dunia yang telah terakreditasi dan tersebar dalam 200 negara.


Dalam hal ini, yang dimaksud sebagai perguruan tinggi yang terakreditasi adalah sebagai berikut:
  • Telah resmi diakui, memiliki ijin atau telah diakreditasi oleh badan-badan nasional atau regional seperti kementerian pendidikan atau organisasi pendidikan tinggi yang berwenang.
  • Berhak memberikan gelar sarjana atau pascasarjana dalam empat tahun.
  • Melakukan kegiatan pembelajaran secara umum dengan bertatap muka, program dan kursus.
Metodologi Penilaian
Dalam melakukan penilaian, ada kebijakan khusus yang dikemukakan oleh 4ICU. Mengingat yang dinilai oleh 4ICU adalah kepopuleran alamat situs resmi milik perguruan tinggi, maka 4ICU tidak memberitahukan cara penilaian yang dilakukannya guna menghindari kecurangan yang dilakukanwebmaster perguruan tinggi dalam meningkatkan peringkat perguruan tinggi masing-masing.
Namun meskipun begitu, 4ICU memberitahukan parameter acuan yang mereka gunakan dalam menilai, yaitu sebagai berikut :
  • Google Page Rank
  • Alexa Traffic Rank
  • Majestic SEO (Referring Domain, Citation Flow, Citation Trust)
Langkah penilaian :
1)    Pengumpulan data metric dilakukan dalam hari yang sama untuk menghindari perubahan data yang tidak tentu serta memaksimalkan perbandingan data
2)    Penggunaan filter untuk mengidentifikasi keberadaan data yang nilainya sangat jauh dari data lain yang ada (data outliers)
3)    Review data dari Alexa Traffic Rank, untuk menyeleksi perguruan tinggi yang masih menggunakan subdomain sebagai halaman utama yang resmi
4)    Data webmetric kemudian dinormalisasikan pada skala 0-100 dengan mempertimbangkan perhitungan logaritma alami dari Google Page Rank dan Alexa Traffic Rank, serta hasil normalisasi dari data Majestic SEO
5)    Nilai normalisasi dari ketiga data tersebut digabungkan dan kemudian dirata-rata untuk menghasilkan nilai akhir dan peringkat perguruan tinggi
**WEBOMETRICS**
KRITERIA PENILAIAN
  • PRESENCE (Bobot: 20%), yaitu volume konten global yang terindeks Google
  • IMPACT (50%), yaitu kualitas konten yang diukur dengan tautan eksternal dari pihak ketiga dengan data visibilitynya menggunakan dua mesin pencari yaitu Majestic SEO dan Ahrefs.
  • OPENNESS (15%), yaitu jumlah rich file (pdf, doc, docs, dan ppt) yang terindeks di google scholar
  • EXCELLENCE (15%), yaitu karya akademik yang dipublikasikan di jurnal international yang tergolong high-impact dengan sumber datanya diambil dari Scimago
METODOLOGI PENELITIAN

Webometrics kembali melakukan perubahan metodologi pemeringkatannya, termasuk perubahan nama parameternya. Nama empat parameter pada edisi sebelumnya adalah SIZE, VISIBILITY, RICH FILES, dan SCHOLAR.
Kelemahan publikasi pada jurnal international menjadi kondisi umum bagi PT di Indonesia, yang ditunjukkan dengan peringkat EXCELLENCE-nya masih di atas 1000. 

Sabtu, 30 April 2016

Research Gate, sebuah alat kolaborasi para Ilmuwan Sains


Apa itu Research Gate?
   Menurut https://id.wikipedia.org/wiki/ResearchGate, ResearchGate adalah sebuah situs web jejaring sosial gratis dan alat kolaborasi bagi para ilmuwan sains dari segala jenis disiplin sains. Situs ini menyediakan pelbagai aplikasi web termasuk pencarian semantik (mencari seluruh abstrak), berbagi file, berbagi database publikasi, forum, diskusi metodologi, grup, dan berbagai aplikasi lainnya. Semenjak Mei 2008, ResearchGate telah digunakan oleh lebih dari 1,400,000 ilmuwan dari 196 negara.
   Menurut saya, ResearchGate merupakan wadah untuk para Ilmuwan mempublikasikan hasil Penelitian Sains mereka. ResearchGate sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan juga untuk menjadi bahan referensi suatu penelitian.
   Pada tahun 2009, ResearchGate telah memasuki area akses bebas dimana situs ini mengembangkan alat untuk membantu para ilmuwan untuk mengunggah makalah yang telah diterbitkan (dengan catatan tetap menghormati hak cipta). Makalah yang telah diunggah kemudian termasuk dalam sumber internal yang akan dapat dicari oleh alat pencarian internet semantik. Para pengguna dapat membaca dan mengunduh makalah yang telah diterbitkan ini secara gratis.


  Berikut Tampilan Home pada ResearchGate. Sebelumnya kita haru sign up new account dahulu.
  Kita bisa mencari research berdasarkan Penelitinya (Researcher), Publikasi (Publications), Pekerjaan (Jobs), atau Pertanyaan (Questions).


   Misalnya kita hendak mencari hasil penelitian dari peneliti/ilmuwan bernama Eri Prasetyo, maka kita pilih dulu berdasarkan researcher lalu ketik nama yang kita cari. Maka akan ditampilkan hasil pencarian berdasarkan nama. Kita juga bisa menuliskan Eri Gunadarma yaitu gabungan nama Ilmuwan dan Institusinya. Lalu kita klik Follow untuk mengikuti hasil penelitian ilmuwan tersebut.



Berikut 2 contoh Dosen Gunadarma sebagai Researcher  :

  1. Bapak Eri Prasetyo Wibowo
   Di atas adalah tampilan akun Bapak Eri Prasetyo, salah satu peneliti, yang mana merupakan dosen di Universitas Gunadarma. Bapak Eri sudah mempublikasikan 30 penelitian. Salah satunya adalah tentang "Layout design and simulation for analog neural network circuit using cmos technology 0,35 μM" yang dimuat pada bulan Januari tahun 2014 .


2. Ibu Rodiah
   Berikut adalah contoh akun dari Ibu Rodiah, salah seorang peneliti, dan salah seorang dosen di Universitas Gunadarma. Ibu Rodiah telah mempublikasikan 10 penelitian. Salah satunya adalah penelitian "Implementasi Fuzzy Inference System sebagai Penunjang Diagnosis Hipertiroid".  Penelitian ini di muat pada bulan Januari tahun 2015. 


Minggu, 27 Maret 2016

WEB SCIENCE

Web Science terdiri atas 2 kata yaitu Web dan Science. 

Web atau biasa disebut dengan situs web (bahasa Inggris: website) merupakan adalah suatu halaman web yang saling berhubungan yang umumnya berada pada peladen yang sama berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara perorangan, kelompok, atau organisasi. Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan seperti Internet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat Internet yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di Internet disebut pula sebagai World Wide Web atau lebih dikenal dengan singkatan WWW. Meskipun setidaknya halaman beranda situs Internet umumnya dapat diakses publik secara bebas, pada praktiknya tidak semua situs memberikan kebebasan bagi publik untuk mengaksesnya, beberapa situs web mewajibkan pengunjung untuk melakukan pendaftaran sebagai anggota, atau bahkan meminta pembayaran untuk dapat menjadi aggota untuk dapat mengakses isi yang terdapat dalam situs web tersebut, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surel (e-mail), dan lain-lain. Pembatasan-pembatasan ini umumnya dilakukan karena alasan keamanan, menghormati privasi, atau karena tujuan komersil tertentu.

Kata ilmu adalah kata serapan dari bahasa Arab ilmi yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Contoh ilmu pengetauan berarti memahami suatu pengetahuan, ilmu sosial berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya. Kata sains adalah serapan dari bahasa Inggris science yang berarti hal-hal yang bersifat keilmuan. Menurut pendapat saya, kata sains dibuat sebagai pembodohan bahasa oleh pelaku-pelaku intelektual yang hendak membaratkan Indonesia.

Jadi Web Science atau ilmu mengenai situs web adalah memahami, mengetahui, atau mengerti tentang apa itu situs web, kegunaannya, cara pembuatannya, dan semua hal mengenai situs web yg berisi informasi dari individu atau banyak pihak.

Minggu, 13 Maret 2016

PENALARAN

MAKALAH
BAHASA INDONESIA 2

Disusun Oleh:

Agung Wicaksono
Ivan Fatkhurohman
Muhammad Taufiq Akbar
Ridwan Teharudin
Ruth Inggrid Veronica


50414494
55414544
57414564
59414324

59414863




21A01
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang akan membahas lebih jauh mengenai silogisme dan jenis-jenisnya. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia 2.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ariyanto selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia 2 sekaligus pembimbing materi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.











Depok, 04 Maret 2016

      
                                                                                                                                 Penyusun



DAFTAR ISI
Kata pengantar ................................................................................................ ii
Daftar Isi ........................................................................................................... iii
Bab I : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................. 1
1.3. Tujuan Penulisan................................................................................... 1
1.4. Manfaat Penulisan................................................................................. 2
Bab II : Landasan Teori
2.1. Pengertian Penalaran ............................................................................ 2
2.2. Silogisme Kategorial............................................................................. 2
   2.2.1 Prinsip-Prinsip Umum Silogisme Kategorial.................................... 3
2.3. Silogisme Hipotesis............................................................................... 4
   2.3.1 Silogisme Hipotesis Kondisional..................................................... 4
   2.3.2 Silogisme Hipotesis Disyungtif........................................................ 4
   2.3.3 Silogisme Hipotesis Konyungtif...................................................... 4
2.4. Pengertian Silogisme Alternatif............................................................ 5
2.5. Pengertian Entimem.............................................................................. 5
Bab III : Pembahasan....................................................................................... 5
Bab IV : Penutup
4.1. Kesimpulan........................................................................................... 8
4.2. Saran..................................................................................................... 8
Daftar Pustaka.................................................................................................. 9

 BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang

Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari proses berfikir di mana di dalamnya ada proses berfikir secara logis. Dalam berfikir, manusia selalu mengaplikasikan apa yang mereka pikirkan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Berpikir yang baik yakni berpikir logis, bukan hanya memperhatikan kebenaran bentuk atau hukum-hukum, tetapi juga harus memperhatikan kebenaran materi pemikiran beserta kriterianya.
Silogisme adalah contoh yang paling tegas dalam cara berpikir deduktif yakni mengambil kesimpulan khusus dari kesimpulan umum . Hanya saja dalam teori silogisme kesimpulan terdahulu hanya terdiri dari dua keputusan saja sedang salah satu keputusannya harus universal dan dalam dua keputusan tersebut harus ada unsur yang sama-sama dipunyai oleh kedua keputusannnya. Jadi, yang di namakan dengan silogisme adalah suatu pengambilan kesimpulan dari dua macam keputusan (premis) yang mendahuluinya. Dengan kata lain, silogisme adalah pengambilan meputusan yang didasarkan dari beberapa premis sebelumnya.

1.2              Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan di bahas pada makalah ini, antara lain:
1.      Apakah yang dimaksud dengan silogisme kategorial?
2.      Apakah yang dimaksud dengan silogisme hipotesis?
3.      Apakah yang dimaksud dengan silogisme alternatif?
4.      Apakah yang dimaksud dengan entimem?

1.3              Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui lebih jelas mengenai silogisme kategorial,
2.      Untuk mengetahui lebih jelas mengenai silogisme hipotesis,
3.      Untuk mengetahui lebih jelas mengenai silogisme alternatif,
4.      Untuk mengetahui lebih jelas mengenai entimem.

1.4              Manfaat Penulisan

1.      Dapat menambah wawasan baru mengenai Bahasa Indonesia,
2.      Dapat dijadikan sebagai bahan acuan yang membahas silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif dan entimem.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1         Pengertian Penalaran

Kata nalar berasal dari bahasa Arab nazara yang artinya “melihat”, yang mana mengisyaratkan bahwa menalar tidak hanya sekedar melihat dengan mata, tetapi memandang sesuatu dari sudut logikanya. Dengan penalarannya, seseorang dapat menghubungkan pengamatan secara empiris dengan kejadian-kejadian yang ada disekitarnya.
Selain itu, pengertian penalaran adalah (1) proses berpikir logis, sistematis, terorganisasi dalam urutan yang saling berhubungan sampai dengan simpulan; (2) menghubung-hubungkan fakta atau data sampai dengan suatu simpulan; (3) proses menganalisis suatu topik sehingga menghasilkan suatu simpulan atau pengertian baru; (4) jika karangan terdiri atas dua variabel atau lebih, penalaran dapat diartikan mengkaji, membahas, atau menganalisis, dengan menghubungkan variabel-variabel yang dikaji sampai menghasilkan suatu serajat hubungan dan simpulan (Ramalan, dkk 2011 : 183).
Dalam penalaran proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedan) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (conclusion). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi (concequence).
Syarat Kebenaran Penalaran terbagi menjadi tiga yaitu metode penalaran induktif, salah nalar, dan metode penalaran deduktif. Metode penalaran deduktif terdiri atas dua yaitu menarik kesimpulan secara langsung dan tidak langsung. Menarik kesimpulan secara tidak langsung terdiri dari empat bagian yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif, dan antimem.

2.2         Silogisme Kategorial

Silogisme kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Dua proposisi merupakan premis dan satu proposisi merupakan simpulan. Tiga term dalam suatu silogisme kategorial diberi nama menurut posisi mereka dalam argumen. Term mayor adalah predikat dari kesimpulan dan term minor adalah subjek dari kesimpulan. Term tengah (term antara), yang menjadi penghubung antara kedua premis, merupakan term yang  hanya terdapat dalam kedua premis dan tidak terdapat dalam kesimpulan. Term tengah ini disimbolkan dengan huruf M, yang berasal dari bahasa Latin Terminus Medius.

2.3.1         Prinsip-Prinsip Umum Silogisme Kategorial

Setiap silogisme kategorial mengekspresikan kesesuaian atau ketidaksesuaian antara term minor (S) dan term mayor (P) karena kesesuaian atau ketidaksesuaian mereka dengan term antara (M). Proses ini terjadi berdasarakan empat aksioma atau prisnsip logis. Suatu prinsip adalah sesuatu yang pertama dan darimana sesuatu yang lain terjadi atau diketahui.
1.      Prinsip Identitas Timbal Balik

Menurut prinsip ini, jika dua term sesuai atau identik dengan suatu term ketiga, amak kedua term itu saling sesuai atau saling identik.

2.      Prinsip Non-Identitas Timbal Balik

Menurutu prinsip ini, jika salah satu dari dua term identik dengan term ketiga (M) dan term lainnya tidak identik dengan term ketiga (M), maka kedua term itu tidak saling identik.

3.      Hukum tentang Semua

Menurut prinsip ini, apa yang diafirmasikan tentang suatu kelas logis bisa juga diafirmaiskan tentang anggota-anggota logisnya. Dengan kata lain, apa yang diafirmaiskan tentang suatu term yang ada bisa juga diafirmasikan tentang setiap term yang berasal dari term itu.

4.      Hukum tentang Ketiadaan

Menurut prinsip ini, apa yang diingkari tentang suatu kelas logis  juga diingkari tentang anggota logisnya. Dengan kata lain, apa yang diingkari secara universal tentang suatu term juga diingkari tentang setiap referen dari term itu.




2.3         Silogisme Hipotesis

Silogisme hipotesis adalah suatu silogisme yang terdiri dari premis mayor yang berproposisi kondisional hipotesis.
Silogisme hipotetis terdiri atas silogisme hipotetis kondisional, silogisme hipotetis disyungtif, dan silogisme hipotetis konyungtif.
Jika antecedensnya disebut A, dan consequensnya B, akan terjadilah yang berikut ini:
·         Jika A benar, B juga benar);
·         Jika B salah, A juga salah;
·         Jika A salah, B dapat salah tetapi juga dapat benar;
·         Jika B benar, A dapaat salah tetapi juga dapat benar;

2.3.1             Silogisme Hipotesis Kondisional
Merupakan silogisme yang premis majornya berupa keputusan kondisional. Keputusan kondisional itu terdiri atas dua bagian, yaitu: jika….., maka….. Bagian yang satu dinyatakan benar, kalau syarat yang dinyatakan dalam bagian yang lainnya terpenuhi.
Bagian keputusan kondisional yang mengandung syarat disebut antecedens. Kemudian, bagian keputusan yang mengandung apa yang disyaratkan disebut consequens. Sebutan itu tidak berubah, meskipun urutan keduanya diubah.
Adapun yang menjadi inti keputusan kondisional ialah hubungan antara antecedens dan consequens. Oleh kaarena itu, keputusan kondisional benar, kalau hubungan bersyarat yang dinyatakan di dalamnya benar. Keputusan itu salah, kalau hubungan itu tidak benar.

2.3.2             Silogisme Hipotesis Disyungtif
Merupakan silogisme yang premis major nya tediri dari keputusan disyungtif. Premin minor mengakui atau memungkiri salah satu kemungkinan yang sudah disebut dalam premis major. Kesimpulan mengandung kemungkinan yang lain.

2.3.3             Silogisme Hipotesis Konyungtif
Merupakan silogisme yang premis major nya berupa keputusan konyungtif. Keputusan konyungtif adalah keputusan di mana persesuaian beberapa predikat untuk satu subyek disangkal. Supaya keputusan itu sungguh konyungtif dituntut supaya antara predikat ada perlawanan.

2.4         Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif atau silogisme disjungtif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Kalau premis minornya membenarkan salah satu alternatif, kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
2.4.1             Kaidah Silogisme Alternatif
1.    Silogisme alternatif dalam arti sempit, konklusi yang dihasilkan selalu benar, apabila prosedur penyimpulannya valid.
2.    Silogisme alternative dalam arti luas, kebenaran konklusi sebagai berikut:
a.       Bila premis minor mengakui salah satu alternatif konklusinya benar.
b.      Bila premis minor mengakui salah satu alternative konklusinya salah.

2.5         Entimem

Entimem adalah silogisme yang diperpendek. Entimen tidak perlu menyebutkan premis umum, tetapi langsung mengetengahkan simpulan dengan premis khusus yang menjadi penyebabnya.


BAB III
PEMBAHASAN

Penalaran deduksi yang berupa penarikan simpulan secara tidak langsung memerlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis ini akan dihasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.
Untuk menarik kesimpulan secara tidak langsung, diperlukan suatu premis (pernyataan dasar) yang bersifat pengetahuan yang semua orang sudah tahu, umpamanya setiap manusia akan mati, semua ikan berdarah dingin, semua sarjana adalah lulusan perguruan tinggi, atau semua pohon kelapa berakar serabut.
Contoh silogisme kategorial  :
               Semua manusia bijaksana.
               Semua polisi adalah manusia.
               Jadi, semua polisi bijaksana.
Untuk menghasilkan simpulan harus ada term penengah sebagai penghubung antara premis mayor dan premis minor. Term penengah pada term di atas adalah manusia. Term penengah hanya terdapat pada premis, tidak terdapat pada simpulan. Kalau term penengah tidak ada, simpulan tidak dapat diambil. Contohnya :
               Semua manusia tidak bijaksana.
               Semua kera bukan manusia.
               Jadi, (tidak ada simpulan).
Silogisme kategorial akan salah jika tedapat lebih dari tiga term conothnya :
               Semua atlet harus giat berlatih.
               Xantipe adalah seorang atlet.
               Xantipe harus giat berlatih.
Dalam silogisme kategorial, dua premis negatif tidak menghasilkan simpulan. Contohnya :
               Semua semut bukan ulat.
               Tidak seekor ulat pun adalah manusia.
Jika salah satu premisnya negatif maka simpulan pasti negatif. Contoh :
               Tidak seekor gajah pun adalah singa.
               Semua gajah berbelalai.
               Jadi, tidak ada seekor singa pun berbelalai.
Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu kesimpulan. Contohnya:
               Sebagian orang jujur adalah petani.
               Sebagian pegawai negri adlaah orang jujur.
               Jadi, (tidak ada kesimpulan).
Bila salah satu premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus. Contohnya:
               Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA.
               Sebagian pemuda adalah mahasiswa.
               Jadi, sebagian pemuda adalah lulusan SLTA.
Dari premis mayor yang khusus dan premis minor yang negatif, tidak dapat ditarik suatu kesimpulan. Contohnya:
               Beberapa manusia adalah bijaksana.
               Tidak seekor binatang pun adalah manusia.
               Jadi, (tidaka ada kesimpulan).
Dalam silogisme hepotesis, jika A benar maka B juga benar. Contohnya :
               Jika besi dipanaskan, besi akan memuai.
               Besi dipanaskan.
               Jadi, akan memuai.
Dalam silogisme hepotesis, jika B salah maka A juga salah. Contohnya :
               Jika besi dipanaskan, besi memuai.
               Besi tidak memuai.
               Jadi, besi tidak dipanaskan.
Dalam silogisme hipotesis, jika A salah maka B dapat salah tetapi juga dapat benar. Contohnya :
            Jika besi dipanaskan, besi memuai.
            Besi tidak dipanaskan.
            Besi belum pasti memuai.
Dalam dilogisme hipotesis, jika B benar maka A dapat salah tetapi juga dapat benar. Contohnya :
               Jika besi dipanaskan, besi akan memuai.
               Besi memuai.
               Besi belum pasti dipanaskan.
Pada silogisme alternatif, jika premis mayor membenarkan salah satu alternatif, simpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh:
               Dia adalah seorang kiai atau profesor.
               Dia seorang kiai.
               Jadi, dia bukan seorang profesor.

Pada percakapan dalam kehidupan sehari-hari, suatu silogisme seringkali diperpendek, yakni tanpa menyebutkan premis-premis umum. Seseorang lansung mengatakan kesimpulan yang diikuti dengan premis khusus sebagai penyebab, penjelasan, ataupun keterangannya. Bentuk silogisme seperti ini disebut entimem. Contoh :
Menipu adalah dosa karena merugikan orang lain.
Kalimat di atas dapat dipenggal menjadi dua.
a.      Menipu adalah dosa.
b.      Karena (menipu) merugikan orang lain.
Contoh silogisme menjadi entimem:
            Semua sarjana adalah orang cerdas.
Ali adalah seorang sarjana.
Jadi, ali adalah orang cerdas.
            Dari silogisme di atas, dapat ditarik satu entimem, yaitu Ali adalah orang cerdas karena dia adalah seorang sarjana.
Contoh entimem menjadi silogisme:
            Kartiko orang bijak karena dia adalah mahasiswa.
Dari entimem di atas, dapat ditarik silogisme, yaitu :
a.      Semua mahasiswa adalah orang bijak.
b.      Kartiko adalah mahasiswa.



BAB IV
PENUTUP

4.1         Kesimpulan
Dari berbagai pembahasan yang telah penulis sajikan, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1.      Silogisme Kategorial merupakan silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Dimana, dua proposisi tersebut merupakan premis, dan satu proposisi untuk kesimpulan. Di dalam kesimpulan terdapat subjek dan predikat.
2.      Silogisme Hipotesis merupakan jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis, dan premis minornya bersifat katagorial.
3.      Silogisme Alternatif merupakan silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
4.      Entimem merupakan silogisme yang salah satu premisnya  dihilangkan/tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

4.2        Saran
Apabila ada kekurangan dan kesalahan yang terdapat pada makalah ini, kami sangat mengharapkan apresiasinya berupa kritik dan saran yang dapat membangun di masa yang akan datang.


DAFTAR PUSTAKA

·           Pengantar logika. Grasindo
·           Alex Lanur. Logika: Selayang Pandang. Yogyakarta: Kanisius, 1983.
·           W. Pespoprodjo dan T. Gilareso. Logika Ilmu Menalar: Dasar-Dasar Berpikir Tertib, Logis, Kritis, Analitis, Dialektis. Bandung: Pustaka Grafika, 2011.    
·           R, Ahmad S. 2015. Mudah Menguasai Bahasa Indonesia. Bandung : Yrama Widya.