Hai, namaku Ruth Inggrid V. Seorang gadis batak yang biasanya dipanggil Inge.
Aku mau berbagi pengalaman soal kenapa aku memilih bergulat dengan kodingan sebagai pilihan studi dan pekerjaanku.
AWALNYA?
Awalnya? Pada saat itu aku masih kelas 1 SMA. Aku masuk ke IT club SMAN 2 Mandau, Riau. Kenapa? Ya, aku sudah berkenalan dengan komputer semenjak duduk di bangku SD haha. Saat itu komputer pentium 2 masih nyentrum monitornya. Aku juga seorang gamers. Mulai dari The Sims, GTA, Bola, sampai point blank sudah jadi makanan. Apalagi point blank.
Kembali ke topik awal. Saat aku kelas 1 SMA, aku diminta salah satu guru kesayanganku, Ibu Novi, untuk mengikuti pelatihan bahasa pemrograman. Ya Tuhan, kalian harus tahu, 3 jam sehari aku bergulat mulai dari pulang sekolah sampai sore. Pusing dan mual, aku bingung apa itu bahasa pemrograman. Logika? Ya, mungkin logikaku termasuk baik, karena aku pernah juara 2 se-SMA olimpiade Matematika melawan seangkatan, dan 2 angkatan di atasku.
Akhirnya setelah sebulan, aku mulai sedikit terbiasa dengan bahasa pemrograman ini. Saat aku kelas 2 SMA aku diikutkan seleksi olimpiade se kecamatan dan puji Tuhan aku lulus. Sebulan seminggu aku dikurung dalam hotel beserta peserta lain. Sebulan seminggu tidak ketemu orangtua karena orangtuaku tinggal di Duri sementara aku di Pekanbaru. Setiap hari belajar sampai bosen, jenuh. Sempat sakit dan bikin heboh juga. Ya, aku darah rendah. Tahu sendiri anak darah rendah jika kelelahan dan dikurung tanpa matahari. Akhirnya dibawa ke rumah sakit dan istirahat total dulu sehari.
Setelah pelatihan aku diikutkan lomba se kabupaten. Pertama kali aku olimpiade meninggalkan rumah. Dan puji Tuhan aku lolos dan mendapat peringkat 1. Ya, aku juara 1. Siapa sangka hahaha. Aku mengikuti babak selanjutnya. Aku gak bosen-bosen belajar. Pulang sekolah buka laptop, cari soal di internet aku belajar kodingan. Aku dikirim kembali olimpiade se Riau. Ya Tuhan, ini olimpiade terbesar yang pernah kuikuti. Melihat lawan, aku hanya tertunduk dan gak percaya diri. Tapi aku tetap berkomitmen "saya harus pulang dengan kemenangan".
Puji Tuhan, saya juara 2 se-Riau. Menangis. Memegang piala saja rasanya ya Tuhan, ini nyata? Piala keduaku setelah olimpiade matematika menjadi piala pertamaku. Papa mama bangga. Papa menjemputku pulang sambil kupegang erat piala, piagam, dan sertifikatku, Mama menyambutku dengan pelakukan. Mama memfotoku dengan kamera HP nya. Puji Tuhan mama bangga.
Saya mengikuti ajang Olimpiade Sains tingkat Provinsi. Sayangnya, saat itu saya sakit. Ya, buyar semua. Mengoding di atas kertas gak semudah itu. Dan saya tidak lolos ke tahap selanjutnya.
Saya tidak berkecil hati, saya tetap senang puji Tuhan pengalaman luar biasa.
Saat kuliah saya memutuskan untuk mengambil jurusan IT (Teknik Informatika). Apa alasannya?
ALASANNYA?
Alasannya adalah karena saya ingin menjadi Ibu Rumah Tangga yang stay di rumah sambil bekerja sesuai minta dan modal ilmu saya. Seorang Female Coder (Programmer dan Developer) bisa bekerja di rumah hanya bermodalkan laptop. Tinggal ambil project dan selesaikan. Saya bisa mengurus rumah dan juga pekerjaan.
Demikianlah mengapa saya mencintai Coding..
Kamis, 16 Juni 2016
Pengalaman Indonesia Android Kejar
Apa itu Indonesia Android Kejar?
Indonesia Android Kejar adalah serangkaian kegiatan belajar bersama (study group) untuk mendukung developer Indonesia dalam mengembangkan aplikasi mobile melalui kursus online Udacity dan pertemuan offline. Kegiatan ini dijalankan oleh developer dan komunitasnya. Indonesia Android Kejar akan memfasilitasi pembahasan materi di level Beginner, Intermediate, dan Advance.
Misi Indonesia Android Kejar adalah membantu developers Indonesia untuk tumbuh dan terus menciptakan aplikasi berkualitas dan bermanfaat bukan hanya bagi Indonesia tapi juga bagi global. Program ini menyediakan pengalaman pembelajaran online melalui Udacity dan pembelajaran offline bersama anggota komunitas sehingga memberikan pemahaman yang lebih mendalam di ekosistem yang menyenangkan dan kolaboratif.
Pengalaman saya sebagai peserta Beginner
Pengalaman berharga yang saya dapatan ketika saya diterima sebagai salah satu peserta Indonesia Android Kejar yang merupakan program bentuk Presiden Joko Widodo.
Awalanya saya tidak berminat mengikuti pembelajaran ini, karena saya bukan seorang developer aplikasi, saya lebih senang menjadi Coder yang memecahkan masalah dengan logika. Tapi saya berpikir lebih jauh, saya tidak bisa hanya sekedar menjadi Female Coder yang sehari-hari hanya memecahkan masalah logika dengan bahasa OOP. Saya harus belajar bahasa Markup. Akhirnya saya belajar Android di IAK ini.
Seiring berjalannya waktu, saya menikmati Markup language. Dari Android saya bergerak ke HTML.
Pada saat final project, saya bertepatan sedang mengikuti suatu kegiatan lain di kampus yang memakan waktu sehingga saya tidak sempat membuat aplikasi yang saya rencanakan. Akhirnya saya hanya membuat games tebak perbedaan sederhana yang saya beri nama "Find the Differences".
SERTIFIKAT
4ICU dan Webometrics
** 4ICU **
4ICU atau 4International Colleges Universities merupakan suatu search engine dan direktori yang melakukan penilaian berdasarkan kepopuleran situs yang dimiliki oleh 11.000 perguruan tinggi di seluruh dunia yang telah terakreditasi dan tersebar dalam 200 negara.
4ICU atau 4International Colleges Universities merupakan suatu search engine dan direktori yang melakukan penilaian berdasarkan kepopuleran situs yang dimiliki oleh 11.000 perguruan tinggi di seluruh dunia yang telah terakreditasi dan tersebar dalam 200 negara.
Dalam hal ini, yang dimaksud sebagai perguruan tinggi yang terakreditasi adalah sebagai berikut:
- Telah resmi diakui, memiliki ijin atau telah diakreditasi oleh badan-badan nasional atau regional seperti kementerian pendidikan atau organisasi pendidikan tinggi yang berwenang.
- Berhak memberikan gelar sarjana atau pascasarjana dalam empat tahun.
- Melakukan kegiatan pembelajaran secara umum dengan bertatap muka, program dan kursus.
Metodologi Penilaian
Dalam melakukan penilaian, ada kebijakan khusus yang dikemukakan oleh 4ICU. Mengingat yang dinilai oleh 4ICU adalah kepopuleran alamat situs resmi milik perguruan tinggi, maka 4ICU tidak memberitahukan cara penilaian yang dilakukannya guna menghindari kecurangan yang dilakukanwebmaster perguruan tinggi dalam meningkatkan peringkat perguruan tinggi masing-masing.
Namun meskipun begitu, 4ICU memberitahukan parameter acuan yang mereka gunakan dalam menilai, yaitu sebagai berikut :
- Google Page Rank
- Alexa Traffic Rank
- Majestic SEO (Referring Domain, Citation Flow, Citation Trust)
Langkah penilaian :
1) Pengumpulan data metric dilakukan dalam hari yang sama untuk menghindari perubahan data yang tidak tentu serta memaksimalkan perbandingan data
2) Penggunaan filter untuk mengidentifikasi keberadaan data yang nilainya sangat jauh dari data lain yang ada (data outliers)
3) Review data dari Alexa Traffic Rank, untuk menyeleksi perguruan tinggi yang masih menggunakan subdomain sebagai halaman utama yang resmi
4) Data webmetric kemudian dinormalisasikan pada skala 0-100 dengan mempertimbangkan perhitungan logaritma alami dari Google Page Rank dan Alexa Traffic Rank, serta hasil normalisasi dari data Majestic SEO
5) Nilai normalisasi dari ketiga data tersebut digabungkan dan kemudian dirata-rata untuk menghasilkan nilai akhir dan peringkat perguruan tinggi
**WEBOMETRICS**
KRITERIA PENILAIAN
- PRESENCE (Bobot: 20%), yaitu volume konten global yang terindeks Google
- IMPACT (50%), yaitu kualitas konten yang diukur dengan tautan eksternal dari pihak ketiga dengan data visibilitynya menggunakan dua mesin pencari yaitu Majestic SEO dan Ahrefs.
- OPENNESS (15%), yaitu jumlah rich file (pdf, doc, docs, dan ppt) yang terindeks di google scholar
- EXCELLENCE (15%), yaitu karya akademik yang dipublikasikan di jurnal international yang tergolong high-impact dengan sumber datanya diambil dari Scimago
METODOLOGI PENELITIAN
Webometrics kembali melakukan perubahan metodologi pemeringkatannya, termasuk perubahan nama parameternya. Nama empat parameter pada edisi sebelumnya adalah SIZE, VISIBILITY, RICH FILES, dan SCHOLAR.
Kelemahan publikasi pada jurnal international menjadi kondisi umum bagi PT di Indonesia, yang ditunjukkan dengan peringkat EXCELLENCE-nya masih di atas 1000.
Sabtu, 30 April 2016
Research Gate, sebuah alat kolaborasi para Ilmuwan Sains
Apa itu Research Gate?
Menurut https://id.wikipedia.org/wiki/ResearchGate, ResearchGate adalah sebuah situs web jejaring sosial gratis dan alat kolaborasi bagi para ilmuwan sains dari segala jenis disiplin sains. Situs ini menyediakan pelbagai aplikasi web termasuk pencarian semantik (mencari seluruh abstrak), berbagi file, berbagi database publikasi, forum, diskusi metodologi, grup, dan berbagai aplikasi lainnya. Semenjak Mei 2008, ResearchGate telah digunakan oleh lebih dari 1,400,000 ilmuwan dari 196 negara.
Menurut saya, ResearchGate merupakan wadah untuk para Ilmuwan mempublikasikan hasil Penelitian Sains mereka. ResearchGate sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan juga untuk menjadi bahan referensi suatu penelitian.
Pada tahun 2009, ResearchGate telah memasuki area akses bebas dimana situs ini mengembangkan alat untuk membantu para ilmuwan untuk mengunggah makalah yang telah diterbitkan (dengan catatan tetap menghormati hak cipta). Makalah yang telah diunggah kemudian termasuk dalam sumber internal yang akan dapat dicari oleh alat pencarian internet semantik. Para pengguna dapat membaca dan mengunduh makalah yang telah diterbitkan ini secara gratis.
Berikut Tampilan Home pada ResearchGate. Sebelumnya kita haru sign up new account dahulu.
Kita bisa mencari research berdasarkan Penelitinya (Researcher), Publikasi (Publications), Pekerjaan (Jobs), atau Pertanyaan (Questions).
Berikut Tampilan Home pada ResearchGate. Sebelumnya kita haru sign up new account dahulu.
Kita bisa mencari research berdasarkan Penelitinya (Researcher), Publikasi (Publications), Pekerjaan (Jobs), atau Pertanyaan (Questions).
Misalnya kita hendak mencari hasil penelitian dari peneliti/ilmuwan bernama Eri Prasetyo, maka kita pilih dulu berdasarkan researcher lalu ketik nama yang kita cari. Maka akan ditampilkan hasil pencarian berdasarkan nama. Kita juga bisa menuliskan Eri Gunadarma yaitu gabungan nama Ilmuwan dan Institusinya. Lalu kita klik Follow untuk mengikuti hasil penelitian ilmuwan tersebut.
Berikut 2 contoh Dosen Gunadarma sebagai Researcher :
1. Bapak Eri Prasetyo Wibowo
Di atas adalah tampilan akun Bapak Eri Prasetyo, salah satu peneliti, yang mana merupakan dosen di Universitas Gunadarma. Bapak Eri sudah mempublikasikan 30 penelitian. Salah satunya adalah tentang "Layout design and simulation for analog neural network circuit using cmos technology 0,35 μM" yang dimuat pada bulan Januari tahun 2014 .
2. Ibu Rodiah
Berikut adalah contoh akun dari Ibu Rodiah, salah seorang peneliti, dan salah seorang dosen di Universitas Gunadarma. Ibu Rodiah telah mempublikasikan 10 penelitian. Salah satunya adalah penelitian "Implementasi Fuzzy Inference System sebagai Penunjang Diagnosis Hipertiroid". Penelitian ini di muat pada bulan Januari tahun 2015.
Minggu, 27 Maret 2016
WEB SCIENCE
Web Science terdiri atas 2 kata yaitu Web dan Science.
Web atau biasa disebut dengan situs web (bahasa Inggris: website) merupakan adalah suatu halaman web yang saling berhubungan yang umumnya berada pada peladen yang sama berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara perorangan, kelompok, atau organisasi. Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan seperti Internet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat Internet yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di Internet disebut pula sebagai World Wide Web atau lebih dikenal dengan singkatan WWW. Meskipun setidaknya halaman beranda situs Internet umumnya dapat diakses publik secara bebas, pada praktiknya tidak semua situs memberikan kebebasan bagi publik untuk mengaksesnya, beberapa situs web mewajibkan pengunjung untuk melakukan pendaftaran sebagai anggota, atau bahkan meminta pembayaran untuk dapat menjadi aggota untuk dapat mengakses isi yang terdapat dalam situs web tersebut, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surel (e-mail), dan lain-lain. Pembatasan-pembatasan ini umumnya dilakukan karena alasan keamanan, menghormati privasi, atau karena tujuan komersil tertentu.
Kata ilmu adalah kata serapan dari bahasa Arab ilmi yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Contoh ilmu pengetauan berarti memahami suatu pengetahuan, ilmu sosial berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya. Kata sains adalah serapan dari bahasa Inggris science yang berarti hal-hal yang bersifat keilmuan. Menurut pendapat saya, kata sains dibuat sebagai pembodohan bahasa oleh pelaku-pelaku intelektual yang hendak membaratkan Indonesia.
Jadi Web Science atau ilmu mengenai situs web adalah memahami, mengetahui, atau mengerti tentang apa itu situs web, kegunaannya, cara pembuatannya, dan semua hal mengenai situs web yg berisi informasi dari individu atau banyak pihak.
Minggu, 13 Maret 2016
PENALARAN
MAKALAH
BAHASA
INDONESIA 2
Disusun
Oleh:
|
Agung
Wicaksono
Ivan
Fatkhurohman
Muhammad
Taufiq Akbar
Ridwan
Teharudin
Ruth Inggrid Veronica
|
50414494
55414544
57414564
59414324
59414863 |
21A01
TEKNIK
INFORMATIKA
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami
bisa menyelesaikan makalah yang akan membahas lebih jauh mengenai silogisme dan
jenis-jenisnya. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia 2.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ariyanto selaku dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia 2 sekaligus pembimbing materi. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya
makalah ini.
Semoga
makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Depok, 04 Maret 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar ................................................................................................ ii
Daftar Isi ........................................................................................................... iii
Bab I : Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2.
Rumusan Masalah................................................................................. 1
1.3.
Tujuan Penulisan................................................................................... 1
1.4.
Manfaat Penulisan................................................................................. 2
Bab II : Landasan Teori
2.1.
Pengertian Penalaran ............................................................................ 2
2.2.
Silogisme Kategorial............................................................................. 2
2.2.1 Prinsip-Prinsip Umum Silogisme
Kategorial.................................... 3
2.3.
Silogisme Hipotesis............................................................................... 4
2.3.1 Silogisme Hipotesis Kondisional..................................................... 4
2.3.2 Silogisme Hipotesis Disyungtif........................................................ 4
2.3.3 Silogisme Hipotesis Konyungtif...................................................... 4
2.4.
Pengertian Silogisme Alternatif............................................................ 5
2.5.
Pengertian Entimem.............................................................................. 5
Bab III : Pembahasan....................................................................................... 5
Bab IV : Penutup
4.1.
Kesimpulan........................................................................................... 8
4.2.
Saran..................................................................................................... 8
Daftar Pustaka.................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Manusia
dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari proses berfikir di mana di
dalamnya ada proses berfikir secara logis. Dalam berfikir, manusia selalu mengaplikasikan
apa yang mereka pikirkan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Berpikir yang baik
yakni berpikir logis, bukan hanya memperhatikan kebenaran bentuk atau
hukum-hukum, tetapi juga harus memperhatikan kebenaran materi pemikiran beserta
kriterianya.
Silogisme
adalah contoh yang paling tegas dalam cara berpikir deduktif yakni mengambil
kesimpulan khusus dari kesimpulan umum . Hanya saja dalam teori silogisme
kesimpulan terdahulu hanya terdiri dari dua keputusan saja sedang salah satu
keputusannya harus universal dan dalam dua keputusan tersebut harus ada unsur
yang sama-sama dipunyai oleh kedua keputusannnya. Jadi, yang di namakan dengan
silogisme adalah suatu pengambilan kesimpulan dari dua macam keputusan (premis) yang mendahuluinya. Dengan kata lain, silogisme adalah
pengambilan meputusan yang didasarkan dari beberapa premis sebelumnya.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas pada
makalah ini, antara lain:
1. Apakah
yang dimaksud dengan silogisme kategorial?
2. Apakah
yang dimaksud dengan silogisme hipotesis?
3. Apakah
yang dimaksud dengan silogisme alternatif?
4. Apakah
yang dimaksud dengan entimem?
1.3
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui lebih jelas mengenai silogisme kategorial,
2. Untuk
mengetahui lebih jelas mengenai silogisme hipotesis,
3. Untuk
mengetahui lebih jelas mengenai silogisme alternatif,
4. Untuk
mengetahui lebih jelas mengenai entimem.
1.4
Manfaat
Penulisan
1. Dapat
menambah wawasan baru mengenai Bahasa Indonesia,
2. Dapat
dijadikan sebagai bahan acuan yang membahas silogisme kategorial, silogisme
hipotesis, silogisme alternatif dan entimem.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1
Pengertian
Penalaran
Kata nalar berasal dari
bahasa Arab nazara yang artinya
“melihat”, yang mana mengisyaratkan bahwa menalar tidak hanya sekedar melihat
dengan mata, tetapi memandang sesuatu dari sudut logikanya. Dengan
penalarannya, seseorang dapat menghubungkan pengamatan secara empiris dengan
kejadian-kejadian yang ada disekitarnya.
Selain itu, pengertian
penalaran adalah (1) proses berpikir logis, sistematis, terorganisasi dalam
urutan yang saling berhubungan sampai dengan simpulan; (2) menghubung-hubungkan
fakta atau data sampai dengan suatu simpulan; (3) proses menganalisis suatu
topik sehingga menghasilkan suatu simpulan atau pengertian baru; (4) jika
karangan terdiri atas dua variabel atau lebih, penalaran dapat diartikan
mengkaji, membahas, atau menganalisis, dengan menghubungkan variabel-variabel
yang dikaji sampai menghasilkan suatu serajat hubungan dan simpulan (Ramalan,
dkk 2011 : 183).
Dalam penalaran proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan disebut dengan premis (antesedan) dan hasil kesimpulannya
disebut dengan konklusi (conclusion). Hubungan antara premis dan
konklusi disebut konsekuensi (concequence).
Syarat Kebenaran Penalaran terbagi menjadi tiga
yaitu metode penalaran induktif, salah nalar, dan metode penalaran deduktif. Metode
penalaran deduktif terdiri atas dua yaitu menarik kesimpulan secara langsung
dan tidak langsung. Menarik kesimpulan secara tidak langsung terdiri dari empat
bagian yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif,
dan antimem.
2.2
Silogisme
Kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme
yang terjadi dari tiga proposisi. Dua proposisi merupakan premis dan satu
proposisi merupakan simpulan. Tiga term dalam suatu silogisme kategorial diberi
nama menurut posisi mereka dalam argumen. Term mayor adalah predikat dari
kesimpulan dan term minor adalah subjek dari kesimpulan. Term tengah (term
antara), yang menjadi penghubung antara kedua premis, merupakan term yang hanya terdapat dalam kedua premis dan tidak
terdapat dalam kesimpulan. Term tengah ini disimbolkan dengan huruf M, yang
berasal dari bahasa Latin Terminus Medius.
2.3.1
Prinsip-Prinsip
Umum Silogisme Kategorial
Setiap
silogisme kategorial mengekspresikan kesesuaian atau ketidaksesuaian antara
term minor (S) dan term mayor (P) karena kesesuaian atau ketidaksesuaian mereka
dengan term antara (M). Proses ini terjadi berdasarakan empat aksioma atau
prisnsip logis. Suatu prinsip adalah sesuatu yang pertama dan darimana sesuatu
yang lain terjadi atau diketahui.
1.
Prinsip
Identitas Timbal Balik
Menurut
prinsip ini, jika dua term sesuai atau identik dengan suatu term ketiga, amak
kedua term itu saling sesuai atau saling identik.
2.
Prinsip
Non-Identitas Timbal Balik
Menurutu
prinsip ini, jika salah satu dari dua term identik dengan term ketiga (M) dan
term lainnya tidak identik dengan term ketiga (M), maka kedua term itu tidak
saling identik.
3.
Hukum
tentang Semua
Menurut
prinsip ini, apa yang diafirmasikan tentang suatu kelas logis bisa juga
diafirmaiskan tentang anggota-anggota logisnya. Dengan kata lain, apa yang
diafirmaiskan tentang suatu term yang ada bisa juga diafirmasikan tentang
setiap term yang berasal dari term itu.
4.
Hukum
tentang Ketiadaan
Menurut
prinsip ini, apa yang diingkari tentang suatu kelas logis juga diingkari tentang anggota logisnya.
Dengan kata lain, apa yang diingkari secara universal tentang suatu term juga
diingkari tentang setiap referen dari term itu.
2.3
Silogisme
Hipotesis
Silogisme
hipotesis adalah suatu silogisme yang terdiri dari premis mayor yang
berproposisi kondisional hipotesis.
Silogisme
hipotetis terdiri atas silogisme hipotetis kondisional, silogisme hipotetis
disyungtif, dan silogisme hipotetis konyungtif.
Jika
antecedensnya disebut A, dan consequensnya B, akan terjadilah yang berikut ini:
·
Jika A benar, B juga benar);
·
Jika B salah, A juga salah;
·
Jika A salah, B dapat salah tetapi juga
dapat benar;
·
Jika B benar, A dapaat salah tetapi juga
dapat benar;
2.3.1
Silogisme
Hipotesis Kondisional
Merupakan silogisme yang premis
majornya berupa keputusan kondisional. Keputusan kondisional itu terdiri atas
dua bagian, yaitu: jika….., maka….. Bagian yang satu dinyatakan benar, kalau
syarat yang dinyatakan dalam bagian yang lainnya terpenuhi.
Bagian keputusan kondisional yang
mengandung syarat disebut antecedens. Kemudian, bagian keputusan yang
mengandung apa yang disyaratkan disebut consequens. Sebutan itu tidak berubah,
meskipun urutan keduanya diubah.
Adapun yang menjadi inti keputusan
kondisional ialah hubungan antara antecedens dan consequens. Oleh kaarena itu,
keputusan kondisional benar, kalau hubungan bersyarat yang dinyatakan di
dalamnya benar. Keputusan itu salah, kalau hubungan itu tidak benar.
2.3.2
Silogisme
Hipotesis Disyungtif
Merupakan silogisme yang premis
major nya tediri dari keputusan disyungtif. Premin minor mengakui atau
memungkiri salah satu kemungkinan yang sudah disebut dalam premis major.
Kesimpulan mengandung kemungkinan yang lain.
2.3.3
Silogisme
Hipotesis Konyungtif
Merupakan silogisme yang premis
major nya berupa keputusan konyungtif. Keputusan konyungtif adalah keputusan di
mana persesuaian beberapa predikat untuk satu subyek disangkal. Supaya
keputusan itu sungguh konyungtif dituntut supaya antara predikat ada
perlawanan.
2.4
Silogisme
Alternatif
Silogisme
alternatif atau silogisme disjungtif adalah silogisme yang terdiri atas premis
mayor berupa proposisi alternatif. Kalau premis minornya membenarkan salah satu
alternatif, kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
2.4.1
Kaidah
Silogisme Alternatif
1.
Silogisme
alternatif dalam arti sempit, konklusi yang dihasilkan selalu benar, apabila
prosedur penyimpulannya valid.
2.
Silogisme
alternative dalam arti luas, kebenaran konklusi sebagai berikut:
a.
Bila
premis minor mengakui salah satu alternatif konklusinya benar.
b.
Bila
premis minor mengakui salah satu alternative konklusinya salah.
2.5
Entimem
Entimem adalah silogisme yang
diperpendek. Entimen tidak perlu menyebutkan premis umum, tetapi langsung
mengetengahkan simpulan dengan premis khusus yang menjadi penyebabnya.
BAB
III
PEMBAHASAN
Penalaran deduksi yang berupa penarikan
simpulan secara tidak langsung memerlukan dua premis sebagai data. Dari dua
premis ini akan dihasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis
yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.
Untuk menarik kesimpulan secara
tidak langsung, diperlukan suatu premis (pernyataan dasar) yang bersifat
pengetahuan yang semua orang sudah tahu, umpamanya setiap manusia akan mati,
semua ikan berdarah dingin, semua sarjana adalah lulusan perguruan tinggi, atau
semua pohon kelapa berakar serabut.
Contoh silogisme kategorial :
Semua manusia bijaksana.
Semua polisi adalah manusia.
Jadi, semua polisi bijaksana.
Untuk menghasilkan simpulan harus
ada term penengah sebagai penghubung antara premis mayor dan premis minor. Term
penengah pada term di atas adalah manusia. Term penengah hanya terdapat pada
premis, tidak terdapat pada simpulan. Kalau term penengah tidak ada, simpulan
tidak dapat diambil. Contohnya :
Semua manusia tidak bijaksana.
Semua kera bukan manusia.
Jadi, (tidak ada simpulan).
Silogisme kategorial akan salah
jika tedapat lebih dari tiga term conothnya :
Semua atlet harus giat berlatih.
Xantipe adalah seorang atlet.
Xantipe harus giat berlatih.
Dalam silogisme kategorial, dua
premis negatif tidak menghasilkan simpulan. Contohnya :
Semua semut bukan ulat.
Tidak seekor ulat pun adalah
manusia.
Jika salah satu premisnya negatif
maka simpulan pasti negatif. Contoh :
Tidak seekor gajah pun adalah singa.
Semua gajah berbelalai.
Jadi, tidak ada seekor singa pun
berbelalai.
Dari dua premis yang khusus tidak
dapat ditarik satu kesimpulan. Contohnya:
Sebagian orang jujur adalah petani.
Sebagian pegawai negri adlaah
orang jujur.
Jadi, (tidak ada kesimpulan).
Bila salah satu premisnya khusus,
simpulan akan bersifat khusus. Contohnya:
Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA.
Sebagian pemuda adalah mahasiswa.
Jadi, sebagian pemuda adalah
lulusan SLTA.
Dari premis mayor yang khusus dan
premis minor yang negatif, tidak dapat ditarik suatu kesimpulan. Contohnya:
Beberapa manusia adalah bijaksana.
Tidak seekor binatang pun adalah
manusia.
Jadi, (tidaka ada kesimpulan).
Dalam silogisme
hepotesis, jika A benar maka B juga benar. Contohnya :
Jika besi dipanaskan, besi akan memuai.
Besi dipanaskan.
Jadi, akan memuai.
Dalam silogisme
hepotesis, jika B salah maka A juga salah. Contohnya :
Jika besi
dipanaskan, besi memuai.
Besi tidak memuai.
Jadi, besi tidak dipanaskan.
Dalam silogisme
hipotesis, jika A salah maka B dapat salah tetapi juga dapat benar. Contohnya :
Jika
besi dipanaskan, besi memuai.
Besi
tidak dipanaskan.
Besi
belum pasti memuai.
Dalam dilogisme
hipotesis, jika B benar maka A dapat salah tetapi juga dapat benar. Contohnya :
Jika besi dipanaskan, besi akan memuai.
Besi memuai.
Besi belum pasti dipanaskan.
Pada silogisme alternatif, jika
premis mayor membenarkan salah satu alternatif, simpulannya akan menolak
alternatif yang lain. Contoh:
Dia adalah seorang kiai atau profesor.
Dia seorang kiai.
Jadi, dia bukan seorang profesor.
Pada percakapan dalam kehidupan
sehari-hari, suatu silogisme seringkali diperpendek, yakni tanpa menyebutkan
premis-premis umum. Seseorang lansung mengatakan kesimpulan yang diikuti dengan
premis khusus sebagai penyebab, penjelasan, ataupun keterangannya. Bentuk
silogisme seperti ini disebut entimem. Contoh :
Menipu
adalah dosa karena merugikan orang lain.
Kalimat
di atas dapat dipenggal menjadi dua.
a.
Menipu
adalah dosa.
b.
Karena
(menipu) merugikan orang lain.
Contoh
silogisme menjadi entimem:
Semua sarjana adalah orang cerdas.
Ali
adalah seorang sarjana.
Jadi,
ali adalah orang cerdas.
Dari silogisme di atas, dapat
ditarik satu entimem, yaitu Ali adalah
orang cerdas karena dia adalah seorang sarjana.
Contoh
entimem menjadi silogisme:
Kartiko
orang bijak karena dia adalah mahasiswa.
Dari
entimem di atas, dapat ditarik silogisme, yaitu :
a.
Semua
mahasiswa adalah orang bijak.
b.
Kartiko
adalah mahasiswa.
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari berbagai pembahasan yang telah
penulis sajikan, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1.
Silogisme
Kategorial merupakan silogisme yang terjadi dari tiga
proposisi. Dimana, dua
proposisi tersebut merupakan premis, dan satu proposisi untuk kesimpulan. Di
dalam kesimpulan terdapat subjek dan predikat.
2. Silogisme Hipotesis merupakan jenis silogisme yang
terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis, dan premis minornya bersifat
katagorial.
3. Silogisme Alternatif merupakan silogisme yang terdiri
atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
4. Entimem merupakan silogisme
yang salah satu premisnya
dihilangkan/tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
4.2
Saran
Apabila
ada kekurangan dan kesalahan yang terdapat pada makalah ini, kami sangat
mengharapkan apresiasinya berupa kritik dan saran yang dapat membangun di masa
yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
·
Pengantar
logika. Grasindo
·
Alex Lanur. Logika: Selayang Pandang. Yogyakarta: Kanisius, 1983.
·
W. Pespoprodjo dan T. Gilareso. Logika Ilmu Menalar: Dasar-Dasar Berpikir
Tertib, Logis, Kritis, Analitis, Dialektis. Bandung: Pustaka Grafika,
2011.
·
R, Ahmad S. 2015. Mudah Menguasai Bahasa Indonesia. Bandung : Yrama Widya.
Langganan:
Komentar (Atom)








