Kamis, 16 Juni 2016

Awal Menjadi Programmer

Hai, namaku Ruth Inggrid V. Seorang gadis batak yang biasanya dipanggil Inge.
Aku mau berbagi pengalaman soal kenapa aku memilih bergulat dengan kodingan sebagai pilihan studi dan pekerjaanku.

AWALNYA?
  Awalnya? Pada saat itu aku masih kelas 1 SMA. Aku masuk ke IT club SMAN 2 Mandau, Riau. Kenapa? Ya, aku sudah berkenalan dengan komputer semenjak duduk di bangku SD haha. Saat itu komputer pentium 2 masih nyentrum monitornya. Aku juga seorang gamers. Mulai dari The Sims, GTA, Bola, sampai point blank sudah jadi makanan. Apalagi point blank.
  Kembali ke topik awal. Saat aku kelas 1 SMA, aku diminta salah satu guru kesayanganku, Ibu Novi, untuk mengikuti pelatihan bahasa pemrograman. Ya Tuhan, kalian harus tahu, 3 jam sehari aku bergulat mulai dari pulang sekolah sampai sore. Pusing dan mual, aku bingung apa itu bahasa pemrograman. Logika? Ya, mungkin logikaku termasuk baik, karena aku pernah juara 2 se-SMA olimpiade Matematika melawan seangkatan, dan 2 angkatan di atasku.
  Akhirnya setelah sebulan, aku mulai sedikit terbiasa dengan bahasa pemrograman ini. Saat aku kelas 2 SMA aku diikutkan seleksi olimpiade se kecamatan dan puji Tuhan aku lulus. Sebulan seminggu aku dikurung dalam hotel beserta peserta lain. Sebulan seminggu tidak ketemu orangtua karena orangtuaku tinggal di Duri sementara aku di Pekanbaru. Setiap hari belajar sampai bosen, jenuh. Sempat sakit dan bikin heboh juga. Ya, aku darah rendah. Tahu sendiri anak darah rendah jika kelelahan dan dikurung tanpa matahari. Akhirnya dibawa ke rumah sakit dan istirahat total dulu sehari.
  Setelah pelatihan aku diikutkan lomba se kabupaten. Pertama kali aku olimpiade meninggalkan rumah. Dan puji Tuhan aku lolos dan mendapat peringkat 1. Ya, aku juara 1. Siapa sangka hahaha. Aku mengikuti babak selanjutnya. Aku gak bosen-bosen belajar. Pulang sekolah buka laptop, cari soal di internet aku belajar kodingan. Aku dikirim kembali olimpiade se Riau. Ya Tuhan, ini olimpiade terbesar yang pernah kuikuti. Melihat lawan, aku hanya tertunduk dan gak percaya diri. Tapi aku tetap berkomitmen "saya harus pulang dengan kemenangan".
  Puji Tuhan, saya juara 2 se-Riau. Menangis. Memegang piala saja rasanya ya Tuhan, ini nyata? Piala keduaku setelah olimpiade matematika menjadi piala pertamaku. Papa mama bangga. Papa menjemputku pulang sambil kupegang erat piala, piagam, dan sertifikatku, Mama menyambutku dengan pelakukan. Mama memfotoku dengan kamera HP nya. Puji Tuhan mama bangga.
  Saya mengikuti ajang Olimpiade Sains tingkat Provinsi. Sayangnya, saat itu saya sakit. Ya, buyar semua. Mengoding di atas kertas gak semudah itu. Dan saya tidak lolos ke tahap selanjutnya.
  Saya tidak berkecil hati, saya tetap senang puji Tuhan pengalaman luar biasa.
  Saat kuliah saya memutuskan untuk mengambil jurusan IT (Teknik Informatika). Apa alasannya?

ALASANNYA?
  Alasannya adalah karena saya ingin menjadi Ibu Rumah Tangga yang stay di rumah sambil bekerja sesuai minta dan modal ilmu saya. Seorang Female Coder (Programmer dan Developer) bisa bekerja di rumah hanya bermodalkan laptop. Tinggal ambil project dan selesaikan. Saya bisa mengurus rumah dan juga pekerjaan.

Demikianlah mengapa saya mencintai Coding..


Pengalaman Indonesia Android Kejar

Apa itu Indonesia Android Kejar?
Indonesia Android Kejar adalah serangkaian kegiatan belajar bersama (study group) untuk mendukung developer Indonesia dalam mengembangkan aplikasi mobile melalui kursus online Udacity dan pertemuan offline. Kegiatan ini dijalankan oleh developer dan komunitasnya. Indonesia Android Kejar akan memfasilitasi pembahasan materi di level Beginner, Intermediate, dan Advance.
Misi Indonesia Android Kejar adalah membantu developers Indonesia untuk tumbuh dan terus menciptakan aplikasi berkualitas dan bermanfaat bukan hanya bagi Indonesia tapi juga bagi global. Program ini menyediakan pengalaman pembelajaran online melalui Udacity dan pembelajaran offline bersama anggota komunitas sehingga memberikan pemahaman yang lebih mendalam di ekosistem yang menyenangkan dan kolaboratif.
Pengalaman saya sebagai peserta Beginner
Pengalaman berharga yang saya dapatan ketika saya diterima sebagai salah satu peserta Indonesia Android Kejar yang merupakan program bentuk Presiden Joko Widodo.
Awalanya saya tidak berminat mengikuti pembelajaran ini, karena saya bukan seorang developer aplikasi, saya lebih senang menjadi Coder yang memecahkan masalah dengan logika. Tapi saya berpikir lebih jauh, saya tidak bisa hanya sekedar menjadi Female Coder yang sehari-hari hanya memecahkan masalah logika dengan bahasa OOP. Saya harus belajar bahasa Markup. Akhirnya saya belajar Android di IAK ini. 
Seiring berjalannya waktu, saya menikmati Markup language. Dari Android saya bergerak ke HTML. 
Pada saat final project, saya bertepatan sedang mengikuti suatu kegiatan lain di kampus yang memakan waktu sehingga saya tidak sempat membuat aplikasi yang saya rencanakan. Akhirnya saya hanya membuat games tebak perbedaan sederhana yang saya beri nama "Find the Differences".
SERTIFIKAT

4ICU dan Webometrics

** 4ICU **

4ICU atau 4International Colleges Universities  merupakasuatu search engine dan direktori yang melakukan penilaian berdasarkan kepopuleran situs  yang dimiliki oleh 11.000 perguruan tinggi di seluruh dunia yang telah terakreditasi dan tersebar dalam 200 negara.


Dalam hal ini, yang dimaksud sebagai perguruan tinggi yang terakreditasi adalah sebagai berikut:
  • Telah resmi diakui, memiliki ijin atau telah diakreditasi oleh badan-badan nasional atau regional seperti kementerian pendidikan atau organisasi pendidikan tinggi yang berwenang.
  • Berhak memberikan gelar sarjana atau pascasarjana dalam empat tahun.
  • Melakukan kegiatan pembelajaran secara umum dengan bertatap muka, program dan kursus.
Metodologi Penilaian
Dalam melakukan penilaian, ada kebijakan khusus yang dikemukakan oleh 4ICU. Mengingat yang dinilai oleh 4ICU adalah kepopuleran alamat situs resmi milik perguruan tinggi, maka 4ICU tidak memberitahukan cara penilaian yang dilakukannya guna menghindari kecurangan yang dilakukanwebmaster perguruan tinggi dalam meningkatkan peringkat perguruan tinggi masing-masing.
Namun meskipun begitu, 4ICU memberitahukan parameter acuan yang mereka gunakan dalam menilai, yaitu sebagai berikut :
  • Google Page Rank
  • Alexa Traffic Rank
  • Majestic SEO (Referring Domain, Citation Flow, Citation Trust)
Langkah penilaian :
1)    Pengumpulan data metric dilakukan dalam hari yang sama untuk menghindari perubahan data yang tidak tentu serta memaksimalkan perbandingan data
2)    Penggunaan filter untuk mengidentifikasi keberadaan data yang nilainya sangat jauh dari data lain yang ada (data outliers)
3)    Review data dari Alexa Traffic Rank, untuk menyeleksi perguruan tinggi yang masih menggunakan subdomain sebagai halaman utama yang resmi
4)    Data webmetric kemudian dinormalisasikan pada skala 0-100 dengan mempertimbangkan perhitungan logaritma alami dari Google Page Rank dan Alexa Traffic Rank, serta hasil normalisasi dari data Majestic SEO
5)    Nilai normalisasi dari ketiga data tersebut digabungkan dan kemudian dirata-rata untuk menghasilkan nilai akhir dan peringkat perguruan tinggi
**WEBOMETRICS**
KRITERIA PENILAIAN
  • PRESENCE (Bobot: 20%), yaitu volume konten global yang terindeks Google
  • IMPACT (50%), yaitu kualitas konten yang diukur dengan tautan eksternal dari pihak ketiga dengan data visibilitynya menggunakan dua mesin pencari yaitu Majestic SEO dan Ahrefs.
  • OPENNESS (15%), yaitu jumlah rich file (pdf, doc, docs, dan ppt) yang terindeks di google scholar
  • EXCELLENCE (15%), yaitu karya akademik yang dipublikasikan di jurnal international yang tergolong high-impact dengan sumber datanya diambil dari Scimago
METODOLOGI PENELITIAN

Webometrics kembali melakukan perubahan metodologi pemeringkatannya, termasuk perubahan nama parameternya. Nama empat parameter pada edisi sebelumnya adalah SIZE, VISIBILITY, RICH FILES, dan SCHOLAR.
Kelemahan publikasi pada jurnal international menjadi kondisi umum bagi PT di Indonesia, yang ditunjukkan dengan peringkat EXCELLENCE-nya masih di atas 1000.