Rabu, 29 April 2015

Manusia dan Penderitaan

1.      Penderitaan
Penderitaan adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa berada dalam suatu kondisi terpuruk atau menghadapi suatu cobaan berat dalam hidupnya. Penderitaan adalah suatu masalah, suatu cobaan, dan sebuah rintangan. Ada 2 jenis penderitaan yaitu penderitaan untuk kebaikan oranglain atau diri sendiri dan penderitaan yang mana merupakan suatu masalah kehidupan. Maksud dari penderitaan untuk kebaikan sendiri atau orang lain adalah, manusia menderita atau berkorban untuk menyelamatkan, menolong, menyenangkan, dan membahagiakan diri sendiri atau orang lain. Penderitaan yang mengacu kepada permasalahan atau cobaan adalah penderitaan yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti keluarga, sosial, ekonomi, politik, dan lain sebagainya.
Contoh penderitaan demi diri sendiri adalah seseorang yang giat berlatih dan belajar dengan gigih untuk menyiapkan bekal ilmu pengetahuan dan skill untuk berkompetisi olahraga. Ia rela menghabiskan waktunya serta rela tubuhnya memar dan kesakitan untuk menjadi competitor yang lebih matang lagi. Contoh penderitaan karena masalah atau cobaan adalah seorang bapak dan anaknya yang tidur beralaskan karung mengapung dalam selokan di perkotaan (kisah nyata).

2.      Kekalutan
Kekalutan adalah sebuah keadaan kacau. Keadaan kacau atau kalut ini pasti pernah dialami oleh setiap manusia. Karena di dalam kehidupan setiap orang memiliki masalah dan tantangan hidup tersendiri yang mana semuanya tujuannya sama yaitu untuk mencapai suatu tujuan. Ibaratkan benang kusut yang harus diluruskan kembali. Benang kusut adalah suatu masalah, proses meluruskan benang kusut adalah proses menyelesaikan suatu masalah, dan benang lurus adalah tujuan yang hendak dicapai. Jika manusia menyerah saat meluruskan benang, makan masalah atau kekalutan tidak akan selesai. Benang akan tetap kusut. Maka dari itu, manusia tidak boleh menyerah dalam melurukan benang atau menyelesaikan masalahnya.
Contoh kekalutan dalam kehidupan adalah seorang pria yang di PHK, sementara istrinya sedang mengandung dan tidak lama lagi akan melahirkan anak mereka dan tentu saja membutuhkan uang untuk bersalin. Untuk makan saja si pria sudah kebingungan dari mana akan mendapatkan uang. Belum lagi memikirkan biaya persalinan dan biaya kebutuhan bayinya kelak. Namun benang kusut ini dapat diluruskan dengan berusaha lebih giat dalam bekerja. Seperti menjadi tukang kuli angkut, tukang ojek, tukang parkir, atau apa saja yang penting halal.

3.      Siksaan
Siksaan merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami tertekan atau kesakitan. Siksaan dapat digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu siksaan batin dan siksaan fisik. Siksaan batin tidak mengenai bagian fisik namun mental dan hati seseorang. Hal ini dapat terjadi akibat suatu tekanan atau permasalahan yang membuat seseorang kepikiran dalam lama kelamaan dapat menjadi stress bahkan bisa menjadi terkena (mohon maaf) gangguan jiwa. Sementara siksaan dalam bentuk fisik adalah sebuah siksaan yang menyakiti fisik baik menggunakan suatu peralatan maupun tidak. Siksaan batin akan membekas dalam benak. Sementara siksaan fisik akan membekas dalam benak sekaligus dalam fisik (bagian luar tubuh).

Contoh siksaan batin adalah seorang menantu yang selalu mendapat perlakuan judes dari mertuanya. Siksaan fisik adalah seorang TKI yang di siksa oleh majikannya ditempat atau di Negara tempat ia bekerja. 

4. Pengaplikasian contoh Manusia dan Penderitaan

Anak kecil tidur diselokan dan memeluk adiknya

Lelapnya seorang anak kecil yang tengah memeluk adiknya tidur dibawah kolong selokan air, nasib ini yang dialami bocah 12 tahun yang diduga warga asli jawa tengah yang menggantungkan nasibnya di ibukota jakarta dengan kedua orangtuanya, nampak dalam photo kejadian ini disaksikan oleh rekannya yang sering mengintip memperhatikan temannya tertidur lelap tanpa megkhwatirkan ancaman bahaya akibat tidur di lorong sempit dan berbau tidak sedap.
Kebiasan ini ia lakukan bersama adiknya ketika usai melepas lelah sepulang mengamen, sebab iapun bingung harus tidur dimana, ketiadaan ekonomi yang memadai memaksa mereka menjadikan bumi sebagai lantainya dan langit menjadi atapnya.  Kejadian ini semestinya menjadi perhatian penting bagi pemerintah, sesuai amanat Undang-undang pemerintah bertanggungjawab sepenuhnya kepada rakyatnya dan orang miskin atau tidak mampu menjadi kewajiban pemerintah untuk mensejahterakannya. Namun sampai saat ini belum ada tindakan kongkrit yang secara priodik bisa menurunkan angka kemiskinan di indonesia secara signifikan, masih ada didaerah tertentuh bahkakn untuk mencari makanpun amat susah.
Sementara berbadning sebaliknya, diibukota banyak pejabat yang merengek meminta mobil pentaris mewah untuk kendaraan dinasnya. Ditambah lagi jumlah koruptor yang tertangkap KPK semakin bertambah, lebih miris lagi hasil kerugian yang disebabkan korupsi tadi hingga mencapai miliaran rupiah. Sampai kapan negeri ini digrogoti oleh tikus rakus yang hanya mementingkan diri sendiri atau kelompok, akankah mereka yang terpinggirkan bisa menikmati empuknya kasur yang layak.

Manusia dan Cinta Kasih

1.      Cinta Kasih

Cinta kasih merupakan 2 kata berbeda makna. Cinta merupakan perasaan mendalam dan khusus yang dimiliki oleh seseorang. Biasanya cinta ditujukan kepada seseorang atau beberapa orang yang memiliki hubungan atau ikatan khusus seperti orangtua, suami, anak, ataupun kerabat dekat. Dalam konteks ini, cinta bukan hanya perasaan mendalam terhadap kerabat dekat akan tetapi memiliki perasaan memiliki dan mendalam terhadap sesama manusia. Sementara kasih adalah sebua perwujudan sikap. Mengasihi berarti menyayangi, memberi tanpa pamrih, menolong, memaafkan, dan lain sebagainya. Atau bisa dikatakan bahwa kasih merupakan sebuah sikap baik dan postif terhadap sesama manusia atau makhluk hidup lainnya.
Jadi dapat dikatakan bahwa cinta kasih merupakan perasaan mendalam terhadap sesama manusia dan diwujudkan dalam sebuah sikap dan tingkah laku nyata. Apabila cinta kasih ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari oleh setiap orang maka pasti kehidupan sosial ditengah masyarakat akan rukun, tertip, aman, nyaman, dan sejahtera.

2.      Cinta Kasih Menurut Agama

Dalam konteks ini penulis akan membahas apa itu cinta kasih berdasarkan agama Kristen. Seperti yang terdapat dalam 1 Korintus 13:4-7. Firman yang terdapat dalam ayat itu berbunyi : “4. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 5. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. 6. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran. 7. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.”
Maksud dari ayat 4 yaitu cinta kasih itu merupakan perwujudan sikap yang mana manusia hidup dengan sabar dalam menghadapi hidup dan permasalahan, murah hati atau suka menolong, dan tidak cemburu atau iri hati. manusia yang menanamkan cinta kasih dalam hidupnya juga tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Dalam ayat 5 maksudnya adalah manusia yang menanamkan cinta kasih harus baik dan sopan dalam tingkah laku serta bertutur kata. Manusia juga tidak boleh egois atau hanya memikirkan keuntungan sendiri saja. Manusia yang menanamkan cinta kasih juga sabar dalam hal ini dapat mengendalikan amarah. Dan manusia juga tidak boleh menyimpan dendam atau mengingat kesalahan orang lain terhadap dirinya. Dalam hal ini, manusia yang menanamkan cinta kasih diajak untuk mengampuni yang bersalah kepadanya.

Maksud dari ayat 6 adalah manusia yang menanamkan cinta kasih harus adil tentang apapun terlebih kepada sesame manusia. Dan manusia tidak boleh senang atau bersukacita karena ketidakadilan terhadap orang lain. Namun baiklah manusia untuk bersukacita karena kebenaran yang terjadi dalam hidupnya dan antar sesame. Maksud dari ayat 7 adalah manusia yang hidup dalam kasih juga haruslah menutupi kekurangan oranglain atau tidak menceritakan keburukan seseorang kepada orang lain. Manusia yang menanamkan kasih juga harus percaya kepada segala sesuatu atau tidak menduga-duga sesuatu dan percaya tentang hal tersebut apabila kebenarannya belum terbukti. Manusia yang hidup dalam kasih juga tidak boleh berputus asa atau hilang pengharapan. Karena pada Tuhan tidak ada yang mustahil. Manusia yang hidup dalam cinta kasih juga haruslah kiranya sabar dalam menghadapi segala sesuatu tantangan dalam hidupnya.


3. Pengaplikasian contoh Manusia dan Cinta Kasih

Kisah Bunda Teresa
Pada tanggal 10 September 1946, Teresa mengalami "panggilan" saat bepergian dengan kereta api ke biara Loreto di Darjeeling dari Kalkuta untuk retret tahunannya. Pada saat itu juga, Ia mendengar kata "saya haus". "Saya meninggalkan biara dan membantu orang miskin sewaktu tinggal bersama mereka. Ini adalah sebuah perintah. Kegagalan akan mematahkan iman.".
Dia memulai pekerjaan misionarisnya bersama orang miskin pada 8 Desember 1948, meninggalkan jubah tradisional Loreto dengan sari katun sederhana berwarna putih dihiasi dengan pinggiran biru. Bunda Teresa mengadopsi kewarganegaraan India, menghabiskan beberapa bulan di Patna untuk menerima pelatihan dasar medis di Rumah Sakit Keluarga Kudus dan kemudian memberanikan diri ke daerah kumuh. Ia mengawali sebuah sekolah di Motijhil (Kalkuta); kemudian ia segera membantu orang miskin dan kelaparan. Pada awal tahun 1949, ia bergabung dalam usahanya dengan sekelompok perempuan muda dan meletakkan dasar untuk menciptakan sebuah komunitas religius baru untuk membantu orang-orang "termiskin di antara kaum miskin". Usahanya dengan cepat menarik perhatian para pejabat India, termasuk perdana menteri yang menyampaikan apresiasinya.
Teresa menulis dalam buku hariannya bahwa tahun pertamanya penuh dengan kesulitan. Ia tidak memiliki penghasilan dan harus memohon makanan dan persediaan. Teresa mengalami keraguan, kesepian dan godaan untuk kembali dalam kenyamanan kehidupan biara. Ia menulis dalam buku hariannya:
“Tuhan ingin saya masuk dalam kemelaratan. Hari ini saya mendapat pelajaran yang baik. Kemelaratan para orang miskin pastilah sangat keras. Ketika saya mencari tempat tinggal, saya berjalan dan terus berjalan sampai lengan dan kaki saya sakit. Saya bayangkan bagaimana mereka sakit jiwa dan raga, mencari tempat tinggal, makanan dan kesehatan. Kemudian kenikmatan Loreto datang pada saya. ‘Kamu hanya perlu mengatakan dan semuanya akan menjadi milikmu lagi,’ kata sang penggoda... Sebuah pilihan bebas, Tuhanku, cintaku untukmu, aku ingin tetap bertahan dan melakukan segala keinginan-Mu merupakan kehormatan bagiku. Aku tidak akan membiarkan satu tetes air mata jatuh karenanya.”.
Bunda Teresa mendapatkan izin Vatikan pada 7 Oktober 1950 untuk memulai kongregasi keuskupan, yang kemudian menjadi Misionaris Cinta Kasih dan pada tanggalMisinya adalah untuk merawat "yang lapar, telanjang, tunawisma, orang cacat, orang buta, penderita kusta, semua orang yang merasa tidak diinginkan, tidak dicintai, tidak diperhatikan seluruh masyarakat, orang yang telah menjadi beban bagi masyarakat dan dihindari oleh semua orang."
Kongregasi ini dimulai dengan 13 orang anggota di Kalkuta, kini telah lebih dari 4.000 suster menjalankan panti asuhan, rumah bagi penderita AIDS dan pusat amal di seluruh dunia, dan merawat para pengungsi, pecandu alkohol, orang buta, cacat, tua, orang miskin dan tunawisma, korban banjir, dan wabah kelaparan.
Pada tahun 1952, Bunda Teresa membuka Home for the Dying pertama diatas lahan yang disediakan oleh kota Kalkuta. Dengan bantuan pejabat India, ia mengubah sebuah kuil Hindu yang ditinggalkan menjadi Kalighat Home for the Dying, sebuah rumah sakit gratis untuk orang miskin. Mereka yang dibawa ke rumah tersebut menerima perhatian medis dan diberikan kesempatan untuk meninggal dalam kemuliaan, menurut ritual keyakinan mereka; Muslim membaca Al-Quran, Hindu menerima air dari sungai Gangga, dan Katolik menerima Ritus Terakhir. "Sebuah kematian yang indah," katanya, "adalah untuk orang-orang yang hidup seperti binatang, mati seperti malaikat - dicintai dan diinginkan."

Rabu, 15 April 2015

Puisi dan Prosa

Prosa

Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi  seperti puisi. Bahasa prosa seperti bahasa sehari-hari.
Menurut Isinya Prosa dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Prosa Fiksi
2. Prosa Non Fiksi

1.             Prosa Fiksi 
Prosa Fiksi ialah prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan pengarangnya. Isi  cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta. Prosa fiksi disebut juga karangan narasi sugestif/imajinatif.
·         Prosa Fiksi/Prosa Baru berbentuk:
-       Cerpen adalah cerita rekaan yang pendek dalam arti hanya berisi pengisahan dengan fokus pada satu konflik saja dengan tokoh-tokoh yang terbatas tetapi tidak berkembang atau tidak mengakibatkan perubahan nasib pelaku utama. Alur cerita sederhana hanya memaparkan penyelesaian konflik yang diungkapkan.
-       Novel berasal dari bahasa Italia, novella yang berarti barang baru yang kecil. Kemudian, kata tersebut menjadi istilah sebuah karya sastra dalam bentuk prosa. Novel lebih panjang isinya dari pada cerpen. Konflik yang dikisahkannya lebih luas. Para tokoh dan watak tokoh pun lebih berkembang sampai mengalami perubahan nasib. Penggambaran latar lebih detail. Bersamaan dengan perjalanan waktu terjadi perubahan-perubahan hingga konflik terselesaikan.
-       Dongeng  adalah cerita rekaan yang sama dengan novel atau cerpen. Dongeng adalah cerita yang dikisahkan tentang hal-hal yang tidak masuk akal atau tak mungkin terjadi.
-       Roman adalah cerita yang mengisahkan pelaku utama dari kecil sampai mati, mengungkap adat/aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail/menyeluruh, alur bercabang-cabang.
-       Esai adalah ulasan/kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan  pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan,renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film dll. Esai bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.
-       Resensi/timbangan buku adalah pembicaraan/pertimbangan/ulasan suatu karya (buku, film,drama,dll.)atau membahas dan memberikan penilaian terhadap buku yang baru terbit. Isi resensi bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll., sering juga disertai penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
·         Tujuan Resensi:
1.     membahas isi sebuah buku yang baru terbit untuk memperkenalkannya  kepada masyarakat ( promosi ).
2.     membuat penilaian, apa segi keunggulan/ kelebihannya dan apa segi kelemahan/ kekurangannya.

2.     Prosa Non Fiksi
Prosa Non Fiksi ialah karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau khayalan  pengarang tetapi berisi hal-hal yang berupa informasi faktual (kenyataan) atau berdasarkan pengamatan pengarang.  Prosa nonfiksi disebut juga karangan semi ilmiah seperti : artikel, tajuk rencana, opini, biografi, tips, reportase, jurnalisme baru, iklan, pidato dan feature.
·         Artikel ialah karangan yang berisi uraian atau pemaparan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Isi karangan bersumber pada fakta bukan sekedar realita
- Bersifat faktual dengan mengungkapkan data-data yang diketahui pengarang bukan yang sudah umum diketahui (realita)
- Uraian tidak sepenuhnya merupakan hasil pemikiran pengarang, tapi mengungkapkan fakta sesuai objek atau narasumbernya.
- Isi artikel dapat memaparkan hal apa saja seperti, pariwisata, kisah perjalanan, profil tokoh, kisah pengalaman orang lain, satir atau humor.
·   Tajuk Rencana atau editorial adalah karangan yang bersifat argumentatif yang ditulis oleh redaktur media massa mengenai hal-hal yang faktual dan aktual (sedang terjadi atau banyak dibicarakan orang). Isi tajuk merupakan pandangan atau tanggapan dari penulisnya mengenai suatu permasalahan atau peristiwa. Tajuk rencana diistilahkan dengan editorial.
·   Opini adalah tulisan yang berupa pendapat, pikiran atau pendirian seseorang tentang sesuatu. Opini termasuk bentuk prosa faktual karena meskipun massif bersifat pendapat penulisnya, namun tetap dalam opini diungkapkan berbagai alasan yang dapat menguatkan pendapat tersebut.
·   Feature atau ficer ialah sejenis artikel eksposisi yang memberikan tekanan aspek tertentu yang dianggap menarik atau perlu ditonjolkan dari suatu objek atau peristiwa yang memiliki daya tarik secara emosional, pribadi, atau bersifat humor. Isi feature bukan berita yang actual, tapi kejadian yang sudah berlalu.
·   Biografi adalah kisah atau riwayat kehidupan seorang tokoh yang ditulis oleh orang lain. Biografi ditulis dengan berbagai tujuan dan termasuk prosa naratif ekspositoris atau prosa faktual yang mengungkapkan fakta-fakta nyata. Salah satu tujuan biografi untuk memberikan informasi bagi pembaca tentang latar belakang kehidupan seorang tokoh sejak kecil hingga mencapai karier di kehidupannya. Sedangkan jika tokoh itu sendiri yang menulisnya disebut otobiografi.
·   Tips adalah karangan yang berisi uraian tentang tata cara atau langkah-langkah operasional dalam melakukanatau membuat sesuatu. Disajikan dengan ringan, sederhana, dan bahasa yang popular. Karangan ini termasuk jenis artikel ekspositoris.
·   Reportase ialah karangan yang berupa hasil laporan dari liputan suatu peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung atau belum lama berlangsung untuk keperluan berita di media massa. Bersifat informasi aktual. Contoh reportase, yaitu berita langsung tentang kejadian bencana alam gempa Jogja, atau banjir di Jakarta.
·   Jurnalisme Baru (New Journalism) ialah semacam berita yang dituliskan ke dalam bentuk novel atau cerita pendek. Karena berbentuk cerita, unsur-unsur pembangun sebuah cerita seperti alur, tokoh-tokoh, latar, dan konflik  meskipun isinya berupa fakta atau yang sebenarnya. Isi jurnalismemerupakan hal-hal kejadian luar biasa yang menghebohkan/menggemparkan, misalnya kejahatan sadis.
·   Iklan ialah informasi yang disajikan lewat media massa, bulletin atau surat edaran yang bertujuan untuk memberitahukan/mempromosikan suatu barang/jasa kepada khalayak ramai untuk kepentingan bisnis. Contoh iklan : iklan keluarga, undangan, pengumuman, penerangan, niaga, lowongan pekerjaan, dsb.
·   Pidato atau Khotbah ialah aktivitas mengungkapkan pikiran, ide, gagasan secara lisan dengan tujuan tertentu. Pidato biasanya dilakukan dalam acara resmi, seremonial, dan pertemuan-tertemuan ilmiah.


Puisi

Puisi (dari bahasa Yunani kuno: Ï€Î¿Î¹Î­Ï‰/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.
Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Pandangan kaum awam biasanya membedakan puisi dan prosa dari jumlah huruf dan kalimat dalam karya tersebut. Puisi lebih singkat dan padat, sedangkan prosa lebih mengalir seperti mengutarakan cerita. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.
Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala 'keanehan' yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru
Namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu 'pemadatan kata'. Kebanyakan penyair aktif sekarang baik pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan pada pokok puisi tersebut.
Di dalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga ada bemacam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar.
Di beberapa daerah di Indonesia puisi juga sering dinyanyikan dalam bentuk pantun. Mereka enggan atau tak mau untuk melihat kaidah awal puisi tersebut.
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi sebagai berikut:
·   Ketepatan ekspresi/mimik
Ekpresi adalah pernyataan perasaan hasil penjiwaan puisi. Mimik adalah gerak air muka.
·   Kinesik yaitu gerak anggota tubuh.
·   Kejelasan artikulasi
Artikulasi yaitu ketepatan dalam melafalkan kata- kata.
·   Timbre yaitu warna bunyi suara (bawaan) yang dimilikinya.
·   Dinamik artinya keras lembut, tinggi rendahnya suara.
·   Intonasi atau lagu suara
Dalam sebuah puisi, ada tiga jenis intonasi antara lain sebagai berikut :
1. Tekanan dinamik yaitu tekanan pada kata- kata yang dianggap penting.
2. Tekanan nada yaitu tekanan tinggi rendahnya suara. Misalnya suara tinggi menggambarkan keriangan, marah, takjub, dan sebagainya. Suara rendah mengungkapkan kesedihan, pasrah, ragu, putus asa dan sebagainya.
3. Tekanan tempo yaitu cepat lambat pengucapan suku kata atau kata.

Struktur fisik puisi terdiri dari:
·   Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
·   Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
·   Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
·   Kata konkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misalnya kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.
·   Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Gaya bahasa disebut juga majas. Adapaun macam-amcam majas antara lain metaforasimile,personifikasilitotesironisinekdokeeufemismerepetisianaforapleonasmeantitesisalusioklimaksantiklimakssatirepars pro totototem pro parte, hingga paradoks.
·   Rima/Irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup:
1. Onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.),
2. Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya
3. Pengulangan kata/ungkapan. Ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam pembacaan puisi.
Struktur batin puisi terdiri dari
·   Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
·   Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
·   Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
·   Amanat/tujuan/maksud (intention); yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.

Puisi ttg Pendidikan dan Budaya

Dia…
Dia tumbuh di kelamnya malam
Dia membutuhkan sinar
‘tuk terangi langkah kecilnya

Mentari itu…
Ilmu penerang langkahnya
Pencerah akal sehat sang tunas
Cerah kepintaran dan perawakan

Bak mawar yang mekar
Butuh cahaya ‘tuk buka kelopak
Bak dia yang tumbuh megah
Butuh ilmu dan moral sang tunas

Pinang dibelah dua
Bak ilmu dan moral yang segar
Pintar dan perawakan indah
Bak mentari menghasilkan mawar


Rabu, 08 April 2015

Manusia dan Kebudayaan

Kebudayaan
Banyak berbagai definisi tentang kebudayaan yang telah di paparkan oleh para ahli. Dari berbagai definisi dapat diperoleh kesimpulan mengenai pengertian kebudayaan yaitu sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Istilah kebudayaan merupakan tejemahan dari istilah culture dari bahasa Inggris. Kata culture berasa dari bahasa latin colore yang berarti mengolah, mengerjakan, menunjuk pada pengolahan tanah, perawatan dan pengembangan tanaman dan ternak. Upaya untuk mengola dan mengembangkan tanaman dan tanah inilah yang selanjutnya dipahami sebagai culture.
Sementara itu, kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi. Kata buddhi berarti budi dan akal. Kamu besar Bahasa Indonesia mengartikan kebudayaan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budaya) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat – istiadat.
E.B. Taylor mendefinisikan kebudayaan sebagai hal yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt-istiadat, kebiasaan serta kemampuan-kemampuan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Terlepas dari perbedaan yang ada di antara pendapat di atas. Tampak bahwa belajar merupakan unsur penting dari pengertian kebudayaan. Seperti terlihat pula pada definisi kebudayaan menurut Kroeber (1948). Menurutnya, kebudayaan adalah keseluruhan realisasi gerak, kebiasaan, tata cara, gagasan, dan nilai-nilai yang dipelajari dan diwariskan, serta perilaku yang ditimbulkannya.
Unsur-unsur Kebudayaan

Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
  1. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup,
  2. Sistem mata pencaharian hidup
  3. Sistem kemasyarakatan
  4. Bahasa
  5. Kesenian
  6. Sistem Pengetahuan
  7. Sistem Religi

Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri.
Kehidupan yang Mencerminkan Budaya Timur

Kepribadian bangsa timur identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang unik.

Bangsa timur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi. Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong yang dilakukan bersama-sama. Hal tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu sikap yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian barong. Terbuka dengan negara lain merupakan salah satu kepribadian yang dimilki oleh bangsa timur. Mereka menjalin kerjasama antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang tergabung dalam ASEAN.


            Kehidupan yang mencerminkan budaya timur adalah seperti penjelasan diatas. Yaitu kehidupan yang sangat mencerminkan budaya timur itu sendiri, dimana masyarakatnya saling erat rasa solidaritas yang menurunkan tingkat pertikaan, saling tolong menolong yang bisa meringankan beban, dan bersikap ramah yang membuat orang luar nyaman bersamanya.

Artikel Tentang Kebudayaan:
Kekayaan budaya Indonesia tidak diragukan lagi banyak yang berasal dari berbagai daerah. Sayangnya kekayaan budaya itu belum tergali maksimal. Berbagai daerah pun mencoba memperkenalkan budayanya lewat ajang karnaval ataupun festival. 

Kekayaan budaya Indonesia yang sangat beragam membuat banyak sekali pertunjukan karnaval atau festival di Tanah Air. Beberapa di antaranya yang sudah terkenal adalah Jember Fashion Carnaval, Bali Kite Festival, Yogyakarta Arts Festival, Erau International Folklore and Art . Sesungguhnya budaya karnaval atau festival sudah dimiliki Indonesia sejak dahulu. Hal itu terlihat dari acara arakarakan pawai 1 Syura di Solo atau Ngaben di Bali. 

Semua itu merupakan bentuk karnaval dalam hal tradisi. Namun berbeda dengan saat ini, karnaval lebih menarik dan berkembang karena sentuhan industri kreatif. Karnaval bukan hanya menunjukkan tradisi, tetapi juga menampilkan berbagai kreativitas anak bangsa. Contohnya keberadaan kostum-kostum bertema tertentu dalam karnaval. Wajar saja bila Indonesia disebut sebagai negara 1.000 karnaval. 

Peserta yang ikut karnaval juga beragam, ada komunitas pencinta tari, komunitas musik daerah, desainer-desainer kostum yang masing-masing menampilkan karyanya kepada masyarakat. Salah satu peserta yang sering mengisi berbagai karnaval baik di dalam maupun luar negeri adalah Red Batik Solo. Komunitas anak-anak muda Kota Solo itu membuat kostum karnaval dari bahan-bahan alam dan pasar tradisional seperti rotan, bambu, dan biji-bijian. 

Pemimpin Komunitas Red Batik Solo Heru Mataya Prasetya mengatakan, karnaval merupakan suatu wadah dan tempat yang pas untuk berekspresi. ”Penonton pun lintas sosial dan lintas profesi sehingga acara karnaval dapat menginspirasi banyak orang,” ujarnya. Selain itu, tujuan lain mereka berpartisipasi pada karnaval adalah ingin membangun anak muda kreatif yang berbudaya. 

”Membangkitkan daya kreatif itu bisa dengan berbagai cara. Bahan-bahan di sekitar kita dan yang ada di pasar itu bisa jadi sesuatu yang menarik apabila dapat dimanfaatkan oleh anak-anak muda kreatif,” jelasnya. Red Batik Solo yang sudah berdiri tiga tahun itu pernah mengikuti lebih dari 30 gelaran karnaval. Salah satunya di China, Korea, Belanda, dan Prancis. 

”Pada pertengahan Desember kemarin, kami mengikuti karnaval Macau Parade. Red Batik Solo menjadi wakil Indonesia dan Asia Tenggara,” ungkapnya. Sebenarnya selama ini keikutsertaan Red Batik Solo dalam karnaval itu dilakukan secara mandiri. ”Rasa kecintaan terhadap kota dan budaya yang ada dapat dilestarikan dengan pertunjukan karnaval,” paparnya. Heru mengatakan, biasanya pemerintah memberikan bantuan berupa kemudahan perizinan dan dana untuk menggelar karnaval. 

Selain menjadi peserta acara karnaval, Red Batik Solo juga menjadi konseptor. Namun tidak semua acara karnaval juga diikuti Red Batik Solo. ”Kalau kita tertarik saja dan karnaval mana yang kelasnya bagus dan berpotensi, kita ikut,” urainya. Heru mengaku biasanya membutuhkan waktu tiga bulan sebelum berpartisipasi pada acara karnaval. Waktu itu dibutuhkan untuk merencanakan konsep dan membuat kostum-kostum menarik. 

Red Batik Solo yang sudah beranggotakan 50 orang itu telah banyak mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan. ”Masyarakat antusias dan bersemangat mengikuti acara. Bahkan ikut mendokumentasikan. Secara garis besar, masyarakat juga membutuhkan tontonan,” ungkapnya. 

Heru mengatakan, ada kepuasan tersendiri yang dirasakan masyarakat apabila menyaksikan karnaval secara langsung. Apalagi karnaval yang dipertunjukkan merupakan budaya daerah dari Sabang sampai Merauke. Bagi Heru, karnaval bukan hanya kegembiraan. Karnaval di Indonesia harus dikelola dan ditangani secara serius. Sudah saatnya ada kesungguhan dalam mengelola karnaval. 

”Karnaval di daerah-daerah harus lebih terencana, berkonsep yang berbeda-beda, dan lebih kreatif. Pengelolaan manajemen produksi, pengelolaan penonton (harus baik) sehingga punya kualitas internasional,” jelasnya. Menurut Heru, penting sekali menciptakan sinergi antara pemerintah, penyelenggara karnaval, dan pengisi acara yang melibatkan budayawan, seniman, perajin. 

Semua elemen pendukung karnaval harus lebih terencana dan terstruktur. ”Hal itu yang masih kurang diperhatikan. Sudah saatnya Indonesia mengolah kebudayaan menjadi hal yang menarik dan serius seperti karnaval di luar negeri,” ujarnya. Sementara itu, Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kementerian Pariwisata Ahman Sya mengatakan, pemerintah mendukung setiap festival yang diinisiasi komunitas untuk memperkokoh ketahanan budaya dan nasionalisme.” 

Output yang diharapkan adalah dari sisi ekonomi kreatif. Kami mendorong agar budaya menjadi sumber inspirasi bagi kesejahteraan masyarakat. (Jalannya) melalui peningkatan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, penciptaanlapangankerja, pengurangan kemiskinan, dan kepedulian terhadap lingkungan hidup,” jelasnya. 

Untuk di daerah, menurut Ahman, karnaval yang dilangsungkan merupakan tanggung jawab pemerintah daerah masing-masing. ”Kita fasilitasi yang punya nilai jual tinggi. Baik di nasional maupun internasional. Tapi tetap berkoordinasi dalam upaya mendorong gebyar budaya Indonesia,” ungkapnya kepada KORAN SINDO kemarin. 

Ahman menjelaskan, selama ini yang bertanggung jawab bukan hanya Kementerian Pariwisata, tetapi juga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terutama dalam sisi kreasi. Adapunfasilitasyang diberikan tidak harus berbentuk materi, tetapi juga bentuk lain seperti fasilitasi jejaring. 

”Kementerian Pariwisata dalam sisi inkubasi dan mengantarkannya kekomersialisasi. Selain itu, kita punya forum rapatkerjapara kepaladinasBudparse-Indonesia untuk mengatur koordinasi antardaerah,” ujarnya.

Dina Angelina


(bbg)

Analisis Artikel:
Pada artikel diatas membahas bagaimana sebuah kebudayaan saling terkait dengan manusia itu sendiri. Hubungan itu terlihat dari bagaimana sebuah budaya diperkenalkan,dan dilestarikan ke masyarakat luas. Dengan adanya karnaval-karnaval dapat memperkenalkan kebudayaan ke khalayak ramai. Hal ini juga bisa membangkitkan rasa cinta masyarakat kepada kebudayaan itu sendiri. Dengan melestarikan kebudayaan juga bisa menyalurkannya ke generasi muda. 
Dalam artikel diatas membahas bagaimana tiap daerah di Indonesia melaksanakan karnaval-karnaval untuk memperkenalkan budaya mereka. Karnaval-karnaval ini bermaksud untuk memperkenalkan kebudayaan tiap daerah kepada masyarakat Indonesia dan luar negeri. Hal itu juga dapat memperkuat eksistensi Indonesia sebagai negeri 1000 budaya. Karnaval juga dapat meningkatkan kreativitas tiap individu. Adanya karnaval juga bisa mempererat hubungan antar sesama manusia, dan menyatukannya dalam kehidupan yang indah dan damai.