Minggu, 21 Juni 2015

Puisi

GUNADARMA

Satu nama gambarkan semangat
Menimba ilmu adalah tekad
Tak peduli tantangan ringan berat
Mencari ilmu nilai haruslah niat

              Pagi ku datang dengan senyuman
              Harap ilmu dapat segera kusimpan
              Berat langkah dan gerak kulawan
              Demi negara tercinta dan masa depan

Empat tahun ku mengemban ilmu
Berpisah darimu menyisahkan pilu
Berharap kelak selalu dapat bertemu
Mengenang saat ku berjuang penuh



Kamis, 18 Juni 2015

Manusia

I. Tentang Manusia

   - Unsur-Unsur yang Membangun Manusia
   Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologisrohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primatadari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsepjiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalammitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
  Unsur-unsur yang membangun manusia adalah :
   1. Jasad
      => Jasad adalah tubuh atau badan (berwujud) makhluk hidup yang dapat dilihat, diraba, dan lainnya.
  2. Hayat
     => Hayat adalah hidup, atau kehidupan, atau yang masih hidup.
  3. Ruh
     => Ruh adalah sesuatu (unsur) yang ada di jasad yang diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya hidup (kehidupan). Ruh disebut juga dengan nyawa,
  4. Napas 
     => Napas adalah udara yang diisap melalui hidung atau mulut dan dikeluarkan kembali dari paru-paru.

   - Hakikat Manusia
   Manusia berasal dari kata "manu" dari bahasa Sansakerta atau mens dari bahasa Latinyang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan "homo" yang juga berasal dari bahasa Latin. Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan, dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia. Manusia merupakan manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi diantara derajat manusia yang lainnya. Hakikt-hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia. Peran manusia dibagi menjadi 2 yaitu sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial.
  Hakikat manusia antara lain:
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:

   1) Perasaan intelektual,
   2) Perasaan estetis,
   3) Perasaan etis,
   4) Perasaan diri,
   5) Perasaan sosial,
   6) Perasaan religius.
c. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.


  - Membedakan Manusia dengan Makhluk Lain
   Manusia adalah makhluk teristimewa dari antara semua makhluk hidup di bumi. Berikut yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lain adalah:
    1. Akal
    Semua makhluk hidup memiliki pikiran. Namun tidak semua makhluk memiliki akal. Hanya manusialah yang memiliki akal diantara semua makhluk hidup.
    2. Beribadah
    Diantara semua makhluk hidup, hanya manusialah yang beribadah kepada Tuhan. Manusia dapat berdoa, beribadah ke tempat ibadah, membaca kitab suci, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan religi.
   3. Mencari Uang
    Makhluk hidup haruslah mencari makan. Namun, caranya berbeda-beda. Contohnya manusia mencari makan dengan membeli makanan, tumbuhan mencari makan dengan fotosintesis, dan hewan mencari makan dengan berburu. Diantara semua makhluk hidup, hanya manusialah yang harus mencari uang terlebih dahulu agar bisa makan. Manusia juga harus mencari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
   4. Mengenal Teknologi
    Di era zaman globalisasi ini, siapa yang tak kenal teknologi. Di antara semua makhluk hidup, hanya manusialah yang tahu cara menciptakan, mengembangkan, dan menggunakan teknologi.
    5. Mengenal Pakaian
    Manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang mengenal pakaian. Pakaian berupa baju, celana, sepatu, dan juga aksesoris lainnya.
   

II. Hubungan Manusia, Hidup, dan Mati

    - Hubungan Manusia dengan Hidup dan Mati
    Manusia diciptakan oleh Tuhan dan akan berpulang ke Tuhan, Sang Pencipta. Disepanjang kehidupan manusia, manusia haruslah berbuat kebaikan. Karena hidup yang manusia jalani hanyalah sementara dan kelak manusia akan mati kapanpun sesuai kehendak Tuhan. Setelah mati, manusia diperhadapkan di antara surga atau neraka. Jika semasa hidupnya manusia menyembah Tuhan, melakukan hal baik seturut apa yang Tuhan inginkan, maka kemungkinan besar manusia akan ditempatkan Tuhan di surga. Namun, apabila semasa hidupnya manusia tidak berbuat baik dan melanggar apa yang Tuhan tetapkan, maka besar kemungkinan manusia akan ditempatkan Tuhan di dalam neraka. Tuhan memanglah Maha Pengampun. Tapi, Tuhan mengampuni siapa yang datang kepada-Nya untuk bertobat.
    Contohnya dalam kehidupan nyata. Manusia pasti tak luput dari kesalahan dan dosa. Jika manusia dengan mudah diampuni dan tidak bertobat maka pastilah banyak manusia yang akan melakukan hal jahat yang sama karena pasti ia akan diampuni. Namun, apabila manusia melakukan hal jahat dan ia bertobat pasti akan diampuni.

   - Ayat dalam Alkitab tentang Hidup dan Mati
Filipi 1:21 : Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

Minggu, 07 Juni 2015

Kaitan Manusia dan Kebudayaan

1. Hakikat Manusia

    Manusia berasal dari kata "manu" dari bahasa Sansakerta atau mens dari bahasa Latinyang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan "homo" yang juga berasal dari bahasa Latin. Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan, dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia. Manusia merupakan manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi diantara derajat manusia yang lainnya. Hakikt-hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia. Peran manusia dibagi menjadi 2 yaitu sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial.

2. Kaitan Manusia dan Kebudayaan

    Budaya merupakan suatu hal yang sangat erat kaitannya dengan manusia dan bersifat turun-temurun. Kebudayaan merupakan bentuk dari budaya itu sendiri. Manusia sangat erat kaitannya dengan kebudayaan. Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Kebudayaan sebagai sesuatu yang bersifat turun-temurun dari suatu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambah lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. 
    Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. 
    Jadi sangat jelas bahwa kebudayaan erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat. Karena bersinggungan dengan pengetahuan, kepercayaan, kesenia, moral, hukum, adat istiadat, dan lainnya.

3. Perubahan Kebudayaan
   
   Perubahan Kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. 
    Faktor yang menyebabkan perubahan kebudayaan itu dapat berasal dari dalam masyarakatsendiri, yang ditimbulkan oleh discovery dan invention. Discovery adalah setiap penambahan pada pengetahuan, atau setiap penemuan baru. Invention adalah penerapan pengetahua  dan penemuan baru itu. Faktor perubahan juga dapat dating dari luar masyarakat dengan jalan difusi, atau penyebarankebudayaan atau peminjaman kebudayaan. Dalam studi mengenai masalah perubahankebudayaan, penyelidikan mengenai difusi kebudayaan lebih banyak dijalankan, karena sebagian besar dari sebab perubahan kebudayaan itu ditimbulkan oleh faktor difusi kebudayaan, atau peminjaman kebudayaan. Disamping konsep mengenai invention dan discovery dan konsepmengenai difusi terdapat konsep lain seperti akulturasi asimilasi dalam studi mengenai masalah perubahan kebudayaan. Dalam sejarah teori antropologi berkembang pula teori yang jugamempelajari perubahan kebudayaan, dengan menggunakan pendekatan sejarah sepertievolusionisme klasik dan difusionisme. 
   
    1) Discovery dan Invention
    Dalam hal discovery, penemuan itu terjadi secara kebetulan, sedang pada invention penemuan itu merupakan satu hasil usaha yangs adar. Ralph Linton menganggap pembedaan pemberian definisi antara discovery dan invention atas dasar motivasi tidak memuaskan dan mengajukan definisi sendiri, yakni bahwa discovery adalah setiap penambahan pada pengetahuan dan invention adalah penerapan yang baru dari pengetahuan. Gejala discovery harus didahului oleh tiga hal : kesempatan, pengamatan, penilaian dan pengkhayalan, ada pula keinginan dan kebutuhan.
    Innovation yang berarti suatu proses perubahan kebudayaan yang besar, tetapi yang terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Proses ini meliputi satu penemuan baru, jalannya unsur itu disebarkan kelain bagian dari masyarakat, dan cara unsur kebudayaan tadi diterima, dipelajari dan akhirnya diapakai dalam masyarakat yang bersangkutan. Inovasi mengandung pengertian discovery, invention dan difusi.

    2) Difusi Kebudayaan
    Difusi kebudayaan dapat dikatakan sebagai proses penyebaran unsur kebudayaan dari suatu individu ke individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Proses yang disebut  pertama yaitu penyebaran dari individu ke individu lain dalam batas satu masyarakat disebut difusi intramasyarakat atau intradiffusion, dan proses yang kedua ialah penyebaran dari masyarakat ke masyarakat disebut difusi intermasyarakat atau interdiffusion.
    Seluruh anggota masyarakat yang sehat pikirannya telah menerima ide, kebiasaan dan respon emosi yang dikondisikan maka unsur perubahan ini disebut universals. Jika unsur perubahan tersebut hanya didukung oleh sebagian saja masyarakat, maka disebut alternatif, apabila  pendukung unsur kebudayaan yang baru itu lebih kecil lagi maka unsur ini disebut specialistis dan jika ide tingkah laku dan sikap yang lain itu tidak mempunyai nilai sosial, melainkan menjadi milik atau sifat atau ciri perorangan secara individual, maka unsur kebudayaan semacam itu disebut individual peculirieties.
 
    3) Alkulturasi (Alculturation)
    Dalam pasal mengenai alkulturasi ini akan dibicarakan mengenai:
    - Definisi Akulturasi
    Alkulturasi adalah satu aspek dari culture change dan asimilasi adalah satu fase dari akulturasi, sedang disusi adalah satu aspek dari akulturasi.
    - Timbulnya perhatian terhadap studi mengenai alkulturasi
    - Bentuk kontak kebudayaan
    - Akibat Alkulturasi
 
   4) Asimilasi
    Asimilasi adalah suatu proses sosial yang telah lanjut yang ditandai oleh makin kurangnya  perbedaan antara individu-individu dan antara kelompok-kelompok, dan makin eratnya persatuan aksi, sikap dan proses mental yang berhubungan dengan kepentingan dan tujuan yang sama.

   Contoh positif dari perubahan kebudayaan adalah adanya kompor gas atau minyak tanah yang membantu masyarakat untuk memasak yang mana dahulu hanya memakai kayu bakar.
    Contoh negatif dari perubahan kebudayaan adalah penyalahgunaan internet sebagai alat untuk membantu prostitusi.

Artikel Manusia dan Keadilan

Via media cetak :

ELEGI MINAH DAN TIGA BUAH KAKAO DI MEJA HIJAU


   Minah adalah seorang nenek yang mencuri 3 buah kakao untuk dijadikannya sebagai bibit. Nenek Minah dijerat penjara 1 bulan 15 hari dengan masa percobaan 3 bulan. Miris memang mengingat hanya karna 3 buah kakao, nenek Minah harus menekam di penjara. Sementara koruptor yang memakan uang rakyat hingga bermilyar-milyar rupiah masih berlenggang bebas dan terlepas dari penjara. Tak ada keadilan. Seharusnya masalah nenek Minah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Kecuali apabila nenek Minah melakukan kejahatan berulang-ulang atau melakukan kejahatan yang lebih berat. Hati nurani memang tidak bisa bermain pada hukum. Keadilan sudah tidak terpancar di wajah hukum Indonesia.


KECELAKAAN OLEH ANAK HATTA RAJASA



















    Kecelakaan yang disebabkan oleh anak Hatta Rajasa merupakan salah satu bukti ketidakadilan di hukum Indonesia. Kecelakaan yang terjadi di tol Jagorawi yang meyebabkan 2 orang meninggal dunia. Namun, anak Hatta Rajasa ini tidak langsung ditahan dengan alasan mengalami trauma. Padahal jika kita mengingat peritiwa nyawa Neta yang melompat dari angkot yang diduga karena ketakutan. Supir angkot langsung ditahan. Ketidakadilan dalam hukum memang sangat jelas terlihat. Kasus supir angkot jelas lebih ringan ketimbang kasus anak Hatta Rajasa, Namun, yang langsung ditindak atau ditahan adalah supir angkot.

Sabtu, 06 Juni 2015

Manusia dan Keadilan

1. Pengertian Keadilan
    Keadilan berasal dari kata adil yang berarti tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar, sepatutnya, tidak sewenang-wenang. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian keadilan adalah semua hal yang berkenan dengan sikap dan tindakan dalam hubungan antar manusia, keadilan berisi sebuah tuntutan agar orang memperlakukan sesamanya sesuai dengan hak dan kewajibannya, perlakuan tersebut tidak pandang bulu atau pilih kasih; melainkan, semua orang diperlakukan sama sesuai dengan hak dan kewajibannya. Keadilan dalam penerapannya tidaklah mesti terlalu lugas. Pengenaan keadilan yang bersifat lugas justru menimbulkan ketidakadilan. Seperti kata ungkapan "summum ius, summa iniura" (penerapan hukum secara penuh, penuh ketidakadilan). Karena itu, dalam mewujudkan keadilan diperlukan prinsip lain untuk mengimbanginya, yaitu kepatutan (aequitas). Prinsip kepatutan dimaksudkan untuk mendorong terwujudnya keadilan sosial.

2. Pengertian Keadilan Sosial
    Keadilan sosial menurut Ir. Soekarno adalah suatu masyarakat atau sifat suatu masyarakat adil dan makmur, berbahagia buat semua orang, tidak ada penghinaan, tidak ada penindasan, tidak ada penghisapan. Tidak ada exploitation de I'homme par I'homme. Masyarakat yang hidup dalam keadilan merupakan impian setiap bangsa, Masyarakat haruslah adil, tidak pandang bulu, dan tidak menciptakan kesenjangan sosial.

3. Berbagai Macam Keadilan
   1) Keadilan Komutatif, yaitu keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang apa yang menjadi bagiannya, dimana yang diutamakan adalah objek tertentu yang merupakan hak dari seseorang. Keadilan komutatif berkenaan dengan hubungan antar orang/antar individu. Di sini ditekankan agar prestasi sama nilainya dengan kontra prestasi.
    2) Keadilan Distributif, yaitu keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang apa yang menjadi haknya, di mana yang menjadi subjek hak adalah individu, sedangkan subjek kewajiban adalah masyarakat. Keadilan distributif berkenaan dengan hubungan antara individu dan masyarakat/negara. Di sini yang ditekankan bukan asas kesamaan/kesetaraan (prestasi sama dengan kontra prestasi). Melainkan, yang ditekankan adalah asas proporsionalitas atau kesebandingan berdasarkan kecakapan, jasa, atau kebutuhan. Keadilan jenis ini berkenaan dengan benda kemasyarakatan seperti jabatan, barang, kehormatan, kebebasan, dan hak-hak.
    3) Keadilan Legal, yaitu keadilan berdasarkan undang-undang. Yang menjadi objek dari keadilan legal adalah tata masyarakat. Tata masyarakat itu dilindungi oleh undang-undang. Tujuan keadilan legal adalah terwujudnya kebaikan bersama (bonum commune). Keadilan legal terwujud ketika warga masyarakat melaksanakan undang-undang, dan penguasa pun setia melaksanakan undang-undang itu.
    4) Keadilan Vindikatif, yaitu keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang hukuman atau denda sebanding dengan pelanggaran atau kejahatan yang dilakukannya. Setiap warga masyarakat berkewajiban untuk turut serta dalam mewujudkan tujuan hidup bermasyarakat, yaitu kedamaian, dan kesejahteraan bersama. Apabila seseorang berusaha mewujudkannya, maka ia bersikap adil. Tetapi sebaliknya, bila orang justru mempersulit atau menghalangi terwujudnya tujuan bersama tersebut, maka ia patut menerima sanksi sebanding dengan pelanggaran atau kejahatan yang dilakukannya.
    5) Keadilan Kreatif, yaitu keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang bagiannya, yaitu berupa kebebasan untuk mencipta sesuai dengan kreativitas yang dimilikinya. Keadilan ini memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk mengungkapkan kreativitasnya di berbagai bidang kehidupan.
    6) Keadilan Protektif, yaitu keadilan yang memberikan proteksi atau perlindungan kepada pribadi-pribadi. Dalam masyarakat, keamanan dan kehidupan pribadi-pribadi warga masyarakat wajib dilindungi  dari tindak sewenang-wenang pihak lain. Menurut Montesquieu, untuk mewujudkan keadilan protektif diperlukan adanya tiga hal, yaitu: tujuan sosial yang harus diwujudkan bersama, jaminan terhadap hak asasi manusia, dan konsistensi negara dalam mewujudkan kesejahteraan umum.

 4. Pengertian Kejujuran dan Contohnya
Jujur merupakan suatu tindakan terpuji yang mana seseorang melakukan dan menyatakan suatu hal dengan kondisi benar adanya tanpa ditambah atau dikurangi akan hal tersebut. Jadi kejujuran adalah sebuah nilai positif yang dilakukan seseorang ketika ia bertindak jujur. Kejujuran merupakan hal yang dijunjungtinggi dalam kehidupan manusia. Maka, jika ya katakan ya, jika tidak katakan tidak. Contoh dari kejujuran itu sendiri adalah 3 orang anak yang membeli pisang goreng seharga Rp. 1.000,- di kantin jujur. Mereka membayar Rp. 3.000,- ke dalam kotak yang telah disediakan kantin jujur yang mana tidak ada penjaga kantin jujur tersebut. Mereka membayar dengan harga yang seharusnya mereka bayar maka mereka melakukan kejujuran.

 5. Pengertian Kecurangan dan Contohnya
    Curang adalah suatu tindakan negatif yang mana seseorang melakukan atau menyatakan hal yang tidak sesuai dengan kenyataan yaitu dengan menambahkan atau mengurangi. Jadi kecurangan adalah suatu nilai negatif yang dilakukan seseorang ketika bertindak curang. Kecurangan merupakan suatu tindakan tercela. Contoh dari kecurangan adalah seorang siswa yang mencontek kertas ujian temannya saat ujian berlangsung. Seharusnya ujian dilakukan dengan jujur yaitu sesuai kemampuan tiap individu.