Minggu, 07 Juni 2015

Kaitan Manusia dan Kebudayaan

1. Hakikat Manusia

    Manusia berasal dari kata "manu" dari bahasa Sansakerta atau mens dari bahasa Latinyang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan "homo" yang juga berasal dari bahasa Latin. Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan, dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia. Manusia merupakan manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi diantara derajat manusia yang lainnya. Hakikt-hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia. Peran manusia dibagi menjadi 2 yaitu sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial.

2. Kaitan Manusia dan Kebudayaan

    Budaya merupakan suatu hal yang sangat erat kaitannya dengan manusia dan bersifat turun-temurun. Kebudayaan merupakan bentuk dari budaya itu sendiri. Manusia sangat erat kaitannya dengan kebudayaan. Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Kebudayaan sebagai sesuatu yang bersifat turun-temurun dari suatu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambah lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. 
    Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. 
    Jadi sangat jelas bahwa kebudayaan erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat. Karena bersinggungan dengan pengetahuan, kepercayaan, kesenia, moral, hukum, adat istiadat, dan lainnya.

3. Perubahan Kebudayaan
   
   Perubahan Kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. 
    Faktor yang menyebabkan perubahan kebudayaan itu dapat berasal dari dalam masyarakatsendiri, yang ditimbulkan oleh discovery dan invention. Discovery adalah setiap penambahan pada pengetahuan, atau setiap penemuan baru. Invention adalah penerapan pengetahua  dan penemuan baru itu. Faktor perubahan juga dapat dating dari luar masyarakat dengan jalan difusi, atau penyebarankebudayaan atau peminjaman kebudayaan. Dalam studi mengenai masalah perubahankebudayaan, penyelidikan mengenai difusi kebudayaan lebih banyak dijalankan, karena sebagian besar dari sebab perubahan kebudayaan itu ditimbulkan oleh faktor difusi kebudayaan, atau peminjaman kebudayaan. Disamping konsep mengenai invention dan discovery dan konsepmengenai difusi terdapat konsep lain seperti akulturasi asimilasi dalam studi mengenai masalah perubahan kebudayaan. Dalam sejarah teori antropologi berkembang pula teori yang jugamempelajari perubahan kebudayaan, dengan menggunakan pendekatan sejarah sepertievolusionisme klasik dan difusionisme. 
   
    1) Discovery dan Invention
    Dalam hal discovery, penemuan itu terjadi secara kebetulan, sedang pada invention penemuan itu merupakan satu hasil usaha yangs adar. Ralph Linton menganggap pembedaan pemberian definisi antara discovery dan invention atas dasar motivasi tidak memuaskan dan mengajukan definisi sendiri, yakni bahwa discovery adalah setiap penambahan pada pengetahuan dan invention adalah penerapan yang baru dari pengetahuan. Gejala discovery harus didahului oleh tiga hal : kesempatan, pengamatan, penilaian dan pengkhayalan, ada pula keinginan dan kebutuhan.
    Innovation yang berarti suatu proses perubahan kebudayaan yang besar, tetapi yang terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Proses ini meliputi satu penemuan baru, jalannya unsur itu disebarkan kelain bagian dari masyarakat, dan cara unsur kebudayaan tadi diterima, dipelajari dan akhirnya diapakai dalam masyarakat yang bersangkutan. Inovasi mengandung pengertian discovery, invention dan difusi.

    2) Difusi Kebudayaan
    Difusi kebudayaan dapat dikatakan sebagai proses penyebaran unsur kebudayaan dari suatu individu ke individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Proses yang disebut  pertama yaitu penyebaran dari individu ke individu lain dalam batas satu masyarakat disebut difusi intramasyarakat atau intradiffusion, dan proses yang kedua ialah penyebaran dari masyarakat ke masyarakat disebut difusi intermasyarakat atau interdiffusion.
    Seluruh anggota masyarakat yang sehat pikirannya telah menerima ide, kebiasaan dan respon emosi yang dikondisikan maka unsur perubahan ini disebut universals. Jika unsur perubahan tersebut hanya didukung oleh sebagian saja masyarakat, maka disebut alternatif, apabila  pendukung unsur kebudayaan yang baru itu lebih kecil lagi maka unsur ini disebut specialistis dan jika ide tingkah laku dan sikap yang lain itu tidak mempunyai nilai sosial, melainkan menjadi milik atau sifat atau ciri perorangan secara individual, maka unsur kebudayaan semacam itu disebut individual peculirieties.
 
    3) Alkulturasi (Alculturation)
    Dalam pasal mengenai alkulturasi ini akan dibicarakan mengenai:
    - Definisi Akulturasi
    Alkulturasi adalah satu aspek dari culture change dan asimilasi adalah satu fase dari akulturasi, sedang disusi adalah satu aspek dari akulturasi.
    - Timbulnya perhatian terhadap studi mengenai alkulturasi
    - Bentuk kontak kebudayaan
    - Akibat Alkulturasi
 
   4) Asimilasi
    Asimilasi adalah suatu proses sosial yang telah lanjut yang ditandai oleh makin kurangnya  perbedaan antara individu-individu dan antara kelompok-kelompok, dan makin eratnya persatuan aksi, sikap dan proses mental yang berhubungan dengan kepentingan dan tujuan yang sama.

   Contoh positif dari perubahan kebudayaan adalah adanya kompor gas atau minyak tanah yang membantu masyarakat untuk memasak yang mana dahulu hanya memakai kayu bakar.
    Contoh negatif dari perubahan kebudayaan adalah penyalahgunaan internet sebagai alat untuk membantu prostitusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar